SANGATTA – Sangatta setelah sepuluh tahun terakhir tidak mengalami banjir cukup tinggi, kini kembali mengalami bencana banjir yang terbilang cukup parah. Dampak bencana alam kali ini dirasakan kurang lebih 3 ribu Kepala Keluarga yang ada di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, terutama warga yang bermukim di bibir Sungai Sangatta.
Merespon dampak yang dirasakan sebagian besar warga Sangatta ini, Pemerintah Kutai Timur (Kutim) lakukan koordinasi dengan berbagai pihak, seperti Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), instansi terkait dan pihak perusahaan PT Kaltim Prima Coal, PT Thiess dan PT PAMA dalam Coffee Morning, Senin (30/4/2018) yang dipimpin langsung Bupati H Ismunandar, didampingi Kapolres Kutim AKBP Teddy Ristiawan, dan Dandim 0909/SGT Let Inf Kamil Bahren Pasha.
“Untuk perhatian kita semua sekarang adalah pasca banjir ini, selama 3 hari ke depan tetap sediakan makanan bagi korban dampak banjir,” ungkap Ismunandar.
Ismu (sapaan akrab Ismunandar) menambahkan, perlengkapan kesehatan juga harus tetap siaga, pasca banjir biasa ada penyakit-penyakit yang timbul seperti diare, tensi, dan bahkan depresi.
“Selain itu, kita juga harus siapkan transportasi (seperti perahu) untuk mengangkut warga susah keluar dari rumahnya, mungkin ada anak-anaknya pergi ke sekolah, ada yang berangkat kerja dan lainnya, ” jelas Ismunandar.
Disamping itu, orang nomor satu di Pemkab Kutim ini juga meminta pihak perusahaan, terus berkoordinasi dengan pemerintah dalam memberikan bantuan kepada warga korban dampak banjir.
Selain usaha dari semua pihak dalam penanganan banjir dan pasca banjir di Sangatta ini, Bupati juga mengimbau agar orang tua melarang anak-anaknya untuk tidak berenang (bermain air) mengingat sungai Sangatta banyak penghuninya yaitu buaya.(hms15)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post