bontangpost.id – Video pengakuan Ismail Bolong perihal tambang ilegal yang melibatkan pejabat Polri turut mendapat sorotan dari Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Kalimantan Timur.
Kejahatan Pertambangan Tanpa Izin (PETI) atau yang seringkali disebut dengan istilah “tambang ilegal” terus menghantui warga Kalimantan Timur (Kaltim). Alih-alih berkurang, aktivitas tambang ilegal ini justru semakin marak terjadi diseluruh wilayah Kaltim. Dan lebih parahnya lagi, kejahatan yang terjadi di depan mata ini, seolah menurut Koalisasi Masyarakat Sipil Kaltim terkesan dibiarkan.
Menurut data Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Kaltim, terdapat 151 titik aktivitas tambang ilegal diseluruh wilayah Kaltim. Namun mirisnya, hanya ada 3 kasus yang terpantau sedang dalam proses hukum hingga saat ini. Hal tersebut menunjukkan betapa aparat kepolisian sungguh tidak serius dalam menangani kejahatan ini.
Video pengakuan Ismail Bolong terkait dengan kejahatan tambang ilegal yang dilakukannya, adalah petunjuk terang bagi aparat kepolisian untuk segera memprosesnya. Ismail Bolong sendiri diketahui merupakan anggota kepolisian yang bertugas di Polresta Samarinda. Dalam video tersebut, Ismail Bolong mengakui secara terbuka kejahatan yang dilakukannya. Termasuk hasil kejahatan yang juga ia sebut dialirkan kebeberapa pihak. Di antara nama yang ia sebut adalah Kabareskrim Polri dan Kasatreskrim Polres Bontang.
“Pengakuan Ismail Bolong ini telah mengurai keterlibatan aparat kepolisian dalam kejahatan tambang ilegal. Hal yang sebenarnya telah diduga publik sejak lama,” ujar Narahubung Koaliasi Masyarakat Sipil Kaltim Castro.
Berdasarkan hal tersebut, Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Kalimantan Timur, dan para individu yang mendukung, menyatakan sikap sebagai berikut :
1. Pengakuan atas keterlibatan anggota kepolisian ini mengkonformasi dan menguatkan dugaan publik selama ini jika lemahnya penegakan hukum terhadap kejahatan tambang ilegal, disebabkan oleh keterlibatan ataupun backup dari aparat penegak hukum sendiri.
2. Kabar mundurnya Ismail Bolong sebagai anggota kepolisian, bukan berarti kasus ini berhenti. Atas nama hukum dan keadilan, hukum harus ditegakkan. Kejahatan tambang ilegal harus diungkap. Oleh karena itu, Ismail Bolong berikut nama-nama aparat kepolisian baik yang disebut maupun yang tidak disebut, yang terlibat dalam kejahatan ini, harus diproses hukum sesegera mungkin.
3. Layaknya kejahatan, selalu dilakukan dengan cara saling bekerjasama (sindikat) dan secara rahasia (mafia). Oleh karena itu, pernyataan Ismail Bolong yang menyebut jika kejahatan ini atas dasar inisiatif sendiri tanpa perintah atasan, sangat sulit untuk dipercaya. Kami percaya jika kejahatan tambang ilegal ini dilakukan secara bersama-sama. Dengan demikian, harus dikejar hingga ke akar-akanya terhadap siapa saja pelaku kejahatan dilapangan, yang turut serta melakukan kejahatan, hingga pelaku yang memerintahkan kejahatan.
4. Reformasi besar-besaran dalam tubuh kepolisian harus segera dilakukan, terutama berkaitan dengan keterlibatan anggotanya dalam bisnis haram seperti kejahatan tambang ilegal ini. Dan reformasi tersebut tersebut hanya bisa dimulai dengan cara membersihkan anggota-anggotanya terlebih dahulu yang selama ini terlibat dalam kejahatan tersebut. Sanksi tegas harus dijatuhkan.
5. Kami menyerukan kepada seluruh warga masyarakat untuk menyatakan mosi tidak percaya kepada aparat kepolisian jika keterlibatan anggota-anggotanya tidak diungkap ataupun kejahatan tambang ilegal ini tidak dengan serius ditangani sampai tuntas.
Berikut daftar anggota KSM dan individu yang mendukung pernyataan sikap tersebut;
1. Kaukus Indonesia Untuk Kebebasan Akademik (KIKA) Kalimantan Timur
2. Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Kalimantan Timur
3. Aksi Kamisan Kalimantan Timur
4. POKJA 30 KALTIM
5. Pusat Studi Anti Korupsi (SAKSI) FH Unmul
6. Lakpesdam Kalimantan Timur
7. Naladwipa Institute
8. Pusat Studi Hukum Perempuan dan Anak (PuSHPA) FH Unmul
9. Bunga Terung Kaltim
10. LBH Samarinda
11. AMAN KALTIM
12 WALHI KALTIM
13. KBAM KALTIM
14. BEM FISIP UNMUL
15. BEM FH UNMUL
16. STABIL
17. POKJA Pesisir
18. Perkumpulan Nurani Perempuan
19. Fraksi Rakyat Kutim
20. AJI Kota Samarinda
Nama-nama individu yang mendukung sikap ini :
1. Esti Handayani Hardi (FPIK Unmul)
2. Haris Retno Susmiyati (FH Unmul)
3. Sri Murlianti (FISIP Unmul)
4. Mohammad Nasir (Universitas Balikpapan)
5. Warkhatun Najidah (FH Unmul)
6. Aryo Subroto (FH Unmul)
7. Adam Setiawan (UNTAG)
8. Rezky Robiatul (UNTAG)
9. Wiwik Harjanti (FH Unmul)
10. Alfian (FH Unmul)
11. Bambang Iswanto (UINSI)
12. Hudriansyah (UINSI)
13. Rina Juwita (FISIP Unmul)
14. Orin Gusta Andini (FH Unmul)
15. Sholihin Bone (FH Unmul)
16. Harry Setya Nugraha (FH Unmul)
17. Nasrullah Mappatang (FIB Unmul)
18. Grizelda (FH Unmul)
19. Adi Rahman (FISIP Unmul)
20. Bayu (UMKT)
21. Herdiansyah Hamzah (FH Unmul)
22. Purwadi (FEB Unmul)
23. Muhammad Zainuri (RT 24 Sangasnga Dalam)
24. Samin (Suko Mulyo Sepaku PPU)
25. N. H Imah (KGS)
26. Adiannur (Kedang Ipil Kukar). (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: