SANGATTA – Bupati Kutai Timur Ismunandar memastikan kenaikan gaji RT tetap terealisasi. Walaupun saat ini Kutim kembali diterpa badai defisit.
Seperti diketahui, memasuki pertengahan tahun anggaran 2017 lalu, Bupati Ismunandar dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang menyetujui kenaikan gaji
RT, dari Rp 500.000 ke Rp 1 juta per bulan.
Namun, akibat diterpa badai keuangan, hingga tahun anggaran 2017 berakhir, rencana kenaikan gaji RT tersebut belum juga bisa terealisasi. Bahkan RT hingga kini belum juga gajian.
Bupati Ismunandar mengatakan, keterlambatan penyaluran gaji RT htersebut akibat ketersediaan dana di kas daerah yang belum mencukupi. Karena anggaran dari pos Dana Bagi Hasil (DBH) triwulan IV ke kas Pemkab Kutim sebesar Rp 340 miliar tidak disalurkan.
Meski demikian, Ismunandar memastikan apa yang sudah menjadi janjinya, terutama soal kenaikan gaji RT akan segera teralisasi.
“Pasti teralisasi. Karena itu sudah menjadi janji kami. Begitu ada uang masuk ke kas daerah, akan langsung kami salurkan. Bahkan langsung dirapel selama enam bulan mulai peraturan berlaku, yakni pertengahan 2017,” ujar Ismunandar.
Gaji RT se Kutim yang jumlahnya 1.645 dengan kenaikan menjadi Rp 1 juta per bulan selama enam bulan, dialokasikan sekitar Rp 6-7 miliar.
Jika dana ADD tetap belum bisa dicairkan, semua perangkat desa termasuk Ketua RT akan menghentikan pelayanan kepada masyarakat mulai 1 Februari 2018. (hd)
