bontangpost.id – Pria berinisial AH (30) yang membunuh anak dan istrinya di Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), menjalani pemeriksaan kesehatan di ruang Poliklinik Mapolres Kutim untuk kepentingan penyidikan, sekira pukul 09.00 Wita.
Pemeriksaan tersebut dilakukan guna mengetahui kondisi kesehatan tersangka. Sebelumnya, dia melakukan upaya bunuh diri dengan melukai dirinya sendiri pada bagian leher dan bagian tubuh lainnya, usai melakukan tindakan keji dengan membunuh istri dan anaknya, pada Minggu (13/6/2021) lalu.
Kasat Reskrim Polres Kutim AKP Abdul Rauf mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim Kesehatan Polres Kutim, saat ini tersangka sudah dalam kondisi sehat. Meski masih merasakan nyeri pada bagian luka.
“Yang bersangkutan ini ada nyeri pada jahitan luka yang sudah mulai mengering di bagian leher dan di atas alat vital yang bersangkutan,” ucap Kasat Reskrim AKP Abdul Rauf, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (17/6/2021).
Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan yang dilakukan pihaknya, tersangka juga sudah mengakui perbuatannya dan sangat menyesal, karena telah mengakibatkan istri dan sang buah hatinya meninggal dunia. Dia juga sudah bisa mengingat kejadian sadis itu dan menceritakannya kepada polisi.
“Tersangka juga sudah mengakui bahwa ia melakukan perbuatan itu, karena stres adanya hutang. Sehingga pada sore hari itu, tersangka yang hanya mengunakan handuk saat keluar dari dalam kamar mandi, dan berniat untuk menghilangkan stres dengan merintis (memotong) rumput di belakang rumah. Namun dihalangi sang istri, dengan alasan sudah sore menjelang Magrib,” jelasnya.
Namun, karena tersangka bersikukuh, sehingga terjadi konflik yang mengakibatkan tersangka menjadi khilaf sehingga menyebabkan anak dan istrinya meninggal dunia.
“Kemudian tersangka keluar lewat jendela mengarah ke jalan dan sempat menghadang salah satu saksi. Namun saksi sempat menghindar, tersangka kemudian kabur ke masjid dan menyerang salah satu jemaah,” bebernya.
Dijelaskan AKP Rauf, saat di masjid, tersangka memang sudah dalam posisi tidak menggunakan pakaian. Dikerenakan sebelum kejadian pembunuhan, tersangka keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk.
“Namun saat terjadi konflik dengan sang istri, terlepaslah handuk itu, sehingga pada saat tersangka keluar dari rumah, sudah dalam posisi tidak menggunakan sehelai pakaian apapun,” imbuhnya. (selasar)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post