SANGATTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutai Timur (Kutim) bersama partai politik (parpol) serentak membacakan deklarasi sekaligus Penandatanganan Kampanye Damai Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, di Polder Ilham Maulana, Jumat (28/9) kemarin. Hal tersebut dilakukan guna menyukseskan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 dapat berjalan damai.
Dalam deklarasi tersebut, Ketua KPU Kutim, Fahmi Idris menyampaikan, tim kampanye, para pendukung, dan peserta pemilu berjanji akan mewujudkan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Karena sejatinya KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebagai penyelenggara pemilu, kemudian parpol sebagai peserta pemilu, pemerintah sebagai fasilitator, TNI dan Polri sebagai pengamanan serta masyarakat sebagai subjek dan objek pemilu menghendaki pula pemilu dapat berlangsung aman dan damai.
Lebih lanjut Fahmi pun mengajak masyarakat dan parpol untuk menyukseskan pilpres dan pileg 2019 mendatang, dan menjadikanya sebagai sejarah bagi Republik Indonesia (RI), karena baru pertama kali dilakukan pencoblosan secara serentak termasuk presiden dan wakil presiden.
“Mari kita sukseskan pemilu 2019, jangan sampai terpecah belah,” tegasnya.
Dia menambahkan, pemilih 2019 merupakan pemilih milenial, sehingga acara yang bertema ‘kampanye anti sara dan hoax menjadi pemilih berdaulat agar negara kuat’, harus diusung agar dapat diaplikasikan bagi seluruh masyarakat.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kutim, Irawansyah menuturkan, deklarasi pilkada damai ini diselenggarakan agar pelaksanaan baik saat kampanye maupun setelahnya, tetap dalam keadaan damai. Serta untuk mengajak semua pihak bersama-sama menjaga situasi aman dan tentram.
“Mari bersama kita menjaga ini, baik masyarakat di Kutim maupun seluruh Indonesia. Terlebih saat mulai kampanye, pencoblosan, penetapan hingga selesai,” harapnya.
Irawansyah pun berharap, pemilih nantinya bisa mencapai 70 bahkan 80 persen ke atas dari 45 sampai 50 persen sebelumnya. Tentunya, hal tersebut butuh dukungan parpol dengan menggerakkan anggota atau warganya.
“Partai politik juga harus menghargai, saling berkomunikasi, dan memberikan imbauan yang menyejukkan, agar kampanye nanti dapat berjalan damai,” pungkasnya.
Dalam deklarasi tersebut, dihadiri pula Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kutim dan Kepala OPD Kutim. (*/lel/ver)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post