SAMARINDA – Pembangunan Bandara APT Pranoto di Sungai Siring oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim memberikan dampak banyak bagi masyarakat setempat. Di antaranya dengan dikucurkannya dana miliaran rupiah untuk mendukung pembangunan berbagai infrastruktur di daerah itu dari Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.
Mulai dari proyek peningkatan jalan, renovasi kantor kelurahan hingga pembangunan Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) banyak dialokasikan pemerintah pada tahun 2018 ini. Bahkan seperti halnya proyek peningkatan Jalan Pampang di daerah itu akan mendapatkan tambahan alokasi anggaran.
Sebab, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang menginginkan akses Jalan Pampang bisa segera dituntaskan. Untuk menstimulus proyek itu, Jaang mengaku siap mengucurkan dana tambahan sebesar Rp 1,2 miliar.
Langkah ini diambil orang nomor satu di birokrasi Kota Tepian itu, lantaran dia menginginkan masyarakat yang berkunjung di daerah yang jadi kawasan pariwisata tersebut mendapatkan akses jalan yang baik dan nyaman.
Pernyataan itu disampaikan Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim itu di sela kunjungan kerjanya ke sejumlah proyek pembangunan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, Rabu (5/9) kemarin.
Dalam kesempatan itu, Jaang menuturkan, seiring terus bertambahnya jumlah penduduk di daerah Pampang, maka akses jalan juga perlu mendapatkan perbaikan. Selain karena menjadi daerah pariwisata, masyarakat juga dirasa perlu mendapatkan pembangunan infrastruktur yang memadai.
Saat ini, Pemkot Samarinda melalui alokasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) murni 2018 telah mengucurkan dana sebesar Rp 2,7 miliar untuk proyek peningkatan Jalan Pampang. Dari tinjauan kemarin, progres proyek yang dimulai sejak 22 Juni lalu itu sudah mencapai 80 persen.
“Alhamdulillah (Jalan Pampang, Red.) yang di depan sudah selesai. Insyaallah 2019 semua sudah bisa rampung. Sehingga seluruh masyarakat dapat menikmati akses jalan yang bagus,” kata Jaang.
Meski proyek yang ditangani PT Jakarta Anugerah Semesta ini hampir selesai, namun Jaang menuturkan, dari pantauan yang ia lakukan masih ada beberapa titik yang perlu dibenahi dan mendapatkan dukungan tambahan anggaran.
Setidaknya terdapat 200 meter lagi di Jalan Pampang yang perlu mendapatkan kucuran dana. Kata dia, jika dirasakan di APBD Perubahan 2018 bisa diakomodir, maka ia akan meminta dinas terkait untuk memasukannya dalam program pembangunan di akhir tahun ini.
“Kan masih ada sekitar 200 meter jalan yang belum diperbaiki. Untuk menyelesaikan itu, ya kira-kira masih dibutuhkan dana sekira Rp 1,2 miliar. Kalau hanya segitu, ya insyaallah bisa. Nanti kami anggarkan di APBD. Semoga bisa dilaksanakan tahun ini,” tutur dia.
Terpisah, salah satu warga Kelurahan Pampang, Lia Rindani mengaku senang dengan adanya perbaikan jalan tersebut. Pasalnya, sebelum diperbaiki jalan tersebut cukup licin untuk dilalui apalagi ketika hujan. Sehingga menyulitkan akses keluar masuk dari kelurahan.
“Senang sih soalnya jalannya tidak licin lagi, sudah diperbaiki. Harapannya ke depan kalau bisa semua jalannya di aspal, apalagi ada sisanya yang di tengah belum di aspal. Semoga bisa segera diperbaiki. Untuk mempermudah akses warga yang melintas,” tutur dia.
Pada kesempatan itu, Jaang bersama rombongan pejabat dari berbagai instansi di Pemkot Samarinda juga menyempatkan meninjau pembangunan kantor Kelurahan Sungai Siring. Proyek ini memakan anggaran hingga Rp 2,2 miliar. Sesuai masterplan pembangunan, proyek ini ditarget rampung pada akhir tahun 2018 ini.
Diketahui, sejak resmi berdiri sejak tahun 1993 silam, baru di tahun 2018 ini kantor Kelurahan Sungai Siring yang terletak di Jalan Poros Samarinda-Bontang itu mendapatkan alokasi anggaran renovasi kantor yang baru.
Kepada awak media, Jaang meyakini, pembangunan kantor lurah tersebut bisa rampung November mendatang. “Ditarget November. Namun kalau pengerjaan proyek ada yang kurang maka diperpanjang sampai Desember,” katanya.
Ia memandang, proyek pembangunan kantor Kelurahan Sungai Siring sangat diperlukan. Pasalnya, sebagai pintu gerbang Kota Tepian dengan Kabupaten Kutai Kartanegara, Sungai Siring perlu ditata dengan baik. Terlebih, dengan adanya bandara di sekitar kawasan tersebut. “Jadi kita bangun kantor lurah yang bagus untuk memberikan layanan maksimal kepada masyarakat,” ujarnya.
Terpisah, Lurah Sungai Siring, Sujono mengaku, selama renovasi ini berlangsung, pihaknya membuka pelayanan sementara di sebuah ruko yang terletak di Jalan Makassar RT 4. Lokasi kantor kelurahan sementara tersebut juga tidak terlalu jauh dari lokasi pembangunan kantor lurah yang ada sekarang.
“Lokasinya tidak terlalu jauh. Posisinya juga tepat di pinggir jalan. Sebelum pelayanan kami pindah ke Jalan Makassar, kami juga telah memberitahu warga. Sehingga, warga bisa datang ke sana apabila memerlukan layanan dari kantor lurah,”ucap Sujono.
Ia berharap, jika renovasi kantor sudah selesai dilakukan, maka pelayanan administrasi juga dapat ditingkatkan lagi. Terutama dalam sistem sarana dan prasara. Pasalnya, hingga kini pihaknya masih menggunakan sistem manual.
“Karena sudah ada perbaikan, ya harapannya akan ada peningkatan pelayanan. Sebab dalam 20 tahun terakhir ini jaringan internet belum masuk. Jadi ke depannya kami harap dapat menggunakan sistem online seperti kelurahan lainnya di kota,” tutur dia.
Selain pembangunan gedung baru tersebut, fasilitas lain yang juga dibangun di daerah itu yakni perluasan pembangunan SPAM. Dana sebesar Rp 2,9 miliar dikucurkan pemerintah melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
Proyek yang dikelola PDAM kini sedang dalam tahap pengerjaan oleh PT Jakarta Anugerah Semesta selaku kontraktor pelaksana. “Di sini juga nanti akan dibangunkan PDAM,” pungkas Sujono. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post