SANGATTA – Impian ratusan umat muslim di Rawa Gabus RT 02 Sangatta Selatan memiliki rumah ibadah terpaksa tertunda. Sebab pembangunan masjid di kawasan tersebut masih mangkrak karena terkendala ketersediaan anggaran.
Ketua RT 02 Rawa Gabus Baharuddin mengatakan, selama ini warga setempat harus menempuh jarak sejauh 4 kilo Meter (KM) jika ingin salat berjamaah. Terlebih ketika Ramadan mereka harus melintasi jalan becek untuk ibadah tarawih. Terkadang salah satu pondok besar mereka jadikan tempat ibadah bersama ketika jalur keluar sangat becek.
“Disini ada pondok yang terbilang cukup besar. Untuk salat Jumat kita tetap di masjid luar. Tapi saat bulan Ramadan kalau hujan deras ya kami salat tarawih di pondok itu,” ujar Baharuddin.
Pembangunan masjid yang diberi nama Al-Amin tersebut sebenarnya sudah berjalan sejak sebulan lalu. Pembangunan pun dilakukan gotong royong oleh warga setempat.
Hingga saat ini anggaran yang diterima baru sekira Rp 50 juta, berupa bantuan material dari Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang. Dan bantuan dari masyarakat lainnya. Namun total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp250 juta.
“Masih sekira Rp200 Juta yang kami butuhkan. Setengahnya saja belum ada. Tapi kami tak pantang menyerah. Masjid ini pasti akan rampung,” ucapnya.
Hingga saat ini pembangunan fisik telah mencapai 25%. Beberapa kendala kerap mereka alami. Kekurangan bahan material karena minimnya anggaran.
“Kalau ada anggaran atau bahan material datang. Semisal ada sumbangan pasir, semen, tanah uruk, bata, batu, atau bahan lainnya baru kami bisa kerja lagi,” paparnya.
Ia berharap masjid tersebut dapat segera rampung sebelum memasuki Ramadan. “Kami inginnya masjid sudah jadi sebelum bulan puasa. Supaya tak perlu lagi berjalan jauh untuk tarawihan,” tutupnya. (*/la).