BONTANG – Dua sikap berbeda disampaikan dua perusahaan raksasa di Bontang. Yakni Badak LNG dan Pupuk Kaltim. Terkait dengan kualitas dari tenaga kerja lokal. Itu terungkap dalam rapat kerja Komisi I DPRD Bontang, Senin (17/6/2019).
“Dari kebutuhan yang ada itu, orang lokal kurang mampu bersaing dengan tenaga luar karena kualitas pendidikan,” kata Manajer Humas Badak LNG, Bambang Eko Wibisono.
Sementara, Pupuk Kaltim justru menganggap warga lokal mampu bersaing ketimbang pekerja luar. Hal ini disampaikan Nendra Ariyanto Sekertaris Tim Rekrutmen Pupuk Kaltim.
“Mungkin pada saat perekrutan, tenaga lokal bisa saja tidak memenuhi standar. Akan tetapi ketika sudah bekerja, dan di-push pekerjaannya, mereka akan bisa. Artinya bukan pekerja lokal tidak mampu bersaing,” jelasnya.
Menanggapi itu, Ketua Komisi I Agus Haris merasa terkejut mendengar warga lokal tidak mampu bersaing dengan tenaga luar. Menurutnya, hal ini tentu menjadi tanggung jawab bersama. Sebab, selama ini akademisi Kota Bontang tidak perlu diragukan lagi. Bahkan mampu bersaing se-Kaltim hingga nasional. “Sudah disampaikan ke Disnaker. Cari tahu. Kenapa bisa seperti itu. Padahal pendidikan di Bontang juara di Kaltim, bahkan nasional,” ucapnya.
Diketahui, pertemuan Komisi I, Badak LNG, Pupuk Kaltim, dan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker), Senin (17/6/2019) untuk membahas penerapan peraturan daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2018 tentang Rekrutmen dan Penempatan Tenaga Kerja.
Dalam perda tersebut diatur bahwa perusahaan wajib memprioritaskan tenaga lokal. Yakni 75 persen dari kebutuhan tenaga kerja. Sehingga Komisi Ibmemanggil dua perusahaan besar tersebut. Apa kah sudah dipatuhi atau belum.
“Harusnya memang sudah disosialisasikan setelah disahkan tahun lalu. Tapi belum dilakukan Disnaker. Jadi perusahaan tidak bisa disalahkan,” imbuhnya. (Arsyad Mustar)
Catatan redaksi:
Dalam paragraf kedua, sebelumnya tertulis, “kata Pito Yushadi, Acting Senior Manager HRD Badak LNG.” Yang benar adalah, “kata Manajer Humas Badak LNG, Bambang Eko Wibisono.” Demikian kesalahan telah diperbaiki.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post