SAMARINDA – Sebanyak enam orang peserta seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Samarinda terpaksa harus gigit jari karena tidak dapat mengikuti tes yang dinanti-nantikan, Senin (/11) kemarin.
Mereka gagal mengikuti seleksi lantaran dinyatakan terlambat oleh panitia tes. Mereka yang terlambat merupakan peserta tes CPNS sesi pertama yang berlokasi di SMK Negeri 01 Samarinda, Jalan Pahlawan.
Sekretaris Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan Daerah (BKPPD) Samarinda, Nurhikmah mengatakan, menurut kabar yang ia dengar peserta tersebut terlambat karena ketinggalan kartu ujian.
“Saya dengarnya sih dia sebenarnya sudah berangkat tepat waktu. Namun karena kartu ujiannya tertinggal, kembali lagi ke rumah sehingga terlambat mengikuti proses administrasi,” ujarnya.
Untuk itulah, peserta harus sudah hadir di lokasi tes satu jam sebelum seleksi dilaksanakan. Peserta minta lebih teliti terhadap berkas-berkas yang harus dibawa. Karena untuk efisiensi waktu dan menghindari hal yang dapat mengganggu kelancaran proses seleksi CPNS. “Kalau begini kan sayang, padahal dia sudah lolos seleksi berkas,” tutur Nurhikmah.
Terpisah, Kepala BKPPD Samarinda, Arliansyah mengatakan, hari pertama merupakan seleksi kompetensi dasar (SKD), diikuti 540 peserta. Kemudian, ratusan peserta tersebut terbagi lagi ke dalam beberapa sesi ujian. Per sesinya akan diikuti sekira 180 peserta.
“Hari pertama memang ada empat sesi. Hanya saja hari ini memang sesi pertama dihilangkan. Jadi secara umum ada tiga sesi tes, dari dua keempat. Besok akan kembali normal,” ucapnya.
Seleksi CPNS sendiri akan dilakukan dalam empat hari yang berlokasi di SMK Negeri 1 dan SMP Negeri 22 Samarinda. “Untuk di gedung SMK 22 ada 146 peserta. Mereka dibagi dalam lima ruangan. Satu ruangan isinya berbeda-beda, dari 38 sampai 40 orang. Untuk di gedung SMP 22 ada 34 orang. Di sana hanya ada satu ruang,” jelas dia.
Lebih lanjut, Arli meyakinkan ecara keseluruhan pihaknya sudah mengantisipasi mengenai perkara yang dapat menghambat proses seleksi tersebut. Mengenai kemungkinan listrik padam, pihaknya sudah menyediakan genset beserta bahan bakarnya.
Maupun kekhawatiran mengenai jaringan yang bermasalah. Karena soal tes tersebut offline yang sudah diunduh sebelumnya.
“Soal tes hanya bisa diaktifkan tepat sebelum ujian. Sehingga secara keseluruhan semua bisa dikatakan aman. Atas masukan dan saran teman-teman kita antisipasi agar tes ini berjalan lancar,” ujar Arliansyah. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post