SAMARINDA – Bakal Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Kaltim Safaruddin secara tegas membantah telah melakukan praktik illegal money di balik kegiatan tambang ilegal di Benua Etam. Mantan Kapolda Kaltim ini bahkan menantang balik Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) untuk membuktikan tudingannya dengan membeberkan para aktor di balik bisnis haram batu bara tersebut.
Selain itu, Safaruddin meminta supaya Jatam membeberkan ke publik mereka-mereka yang dianggap telah menyetor uang haram kepadanya. Supaya tudingan yang dialamatkan Jatam tidak menjadi bola liar di publik. Dia ingin tudingan tersebut bisa dibuktikan kebenarannya.
“Semua orang tahu dengan siapa saya bergaul. Ada tidak perusahaan-perusahaan yang pernah mengatakan memberikan sesuatu kepada Pak Safaruddin. Boleh dicek. Saya siap,” katanya, Senin (2/4) lalu.
“Siapa yang menuduh itu ya dibuktikan saja. Kemudian tunjukkan, PT apa dan perusahaan apa. Kemudian keterkaitannya dengan saya apa selama menjadi Kapolda Kaltim selama dua tahun empat bulan,” tambahnya.
Bagi Safaruddin, apa yang dituduhkan Jatam bukan semata soal perkara melempar isu atau apapun itu. Melainkan berbicara tentang kredibilitas dirinya. Karenanya jika ada perusahaan yang menyebut dirinya telah melakukan praktik illegal money, maka Jatam bisa menunjukan pihak yang dimaksud.
“Kalau ada yang mengatakan memberikan sesuatu, tunjukkan dan buktikan. Kapan saya menerima, dimana tempatnya, terus yang memberikan sesuatu itu kepada siapa. Karena ini masalah kredibilitas,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Ade Yaya membantah jika instansi kepolisian ikut bermain dan melindungi praktek illegal money. Apalagi sampai dianggap sengaja membiarkan adanya praktik tambang ilegal di wilayah Kaltim.
Namun jika ada aparat kepolisian yang kedapatan melindungi praktik illegal money, maka itu tidak ada kaitannya dengan lembaga kepolisian. Menurutnya, perbuatan itu lebih ke arah personal atau oknum. Dan bila ada yang demikian, maka yang bersangkutan bisa ditindak tegas. “Kalaupun ada, itu bukan institusi. Dan saya pastikan tidak ada,” tegasnya.
Ia menyebut, kepolisian tidak segan-segan menindak setiap kegiatan tambang ilegal di Kaltim. Karenanya dia berharap, bila Jatam merasa memiliki data tambang ilegal yang beroperasi di Kaltim, maka data tersebut bisa diserahkan kepada pihaknya. Agar memudahkan proses penyelidikan dan penindakan nantinya.
“Apabila itu ada bentuk pelanggaran atau yang lainnya terkait tambang ilegal, saya kira kepolisian sudah pasti akan melakukan tindakan. Kalau memang data dari Jatam ada, tentu kita mudah melakukan tindakannya,” pungkasnya. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: