BONTANG – Terjadi peningkatan jumlah sampah yang signifikan saat momen bulan suci Ramadan 1441 hijriah di Bontang. Kenaikan hingga mencapai 20 ton sampah per hari, jika dibandingkan saat awal masa pandemi Covid-19.
Kepala UPT Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Yuniar menerangkan jumlah sampah dari awal tahun ini fluktuatif. Januari lalu, jumlah sampah yang dibuang ke TPA Bontang Lestari itu mencapai 82,9 ton. Namun bulan berikutnya mengalami penurunan sekitar 2 ton, yakni hanya 80,3 ton per hari. Tren ini terus menurun saat awal terjadinya penyebaran virus corona mulai 1 – 23 Maret lalu, yakni hanya 76,85 ton per hari. Sedangkan pada 23 – 31 Maret hanya 75,84 ton perhari.
Penurunan signifikan terjadi pada awal April, terhitung 1-23 April hanya 69,64 ton. Hal ini terjadi lantaran warga kebanyakan memilih di rumah saja akibat adanya virus Sars-CoV-2, sehingga kebutuhan konsumtifnya juga berkurang. Namun saat awal puasa, diduga tingkat konsumtif warga yang mulai meningkat lagi, sehingga terjadi peningkatan sekitar 20 ton per hari, yakni 82,11 ton. Tetapi angka ini sama saja dibandingkan pada awal tahun.
“Mungkin karena pola konsumtif warga yang mulai meningkat lagi saat puasa,” ungkapnya saat ditemui di Jalan Piere Tendean, Kelurahan Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Utara, Selasa (19/5/2019).
Penyebab peningkatan jumlah sampah ini, diduga adalah sampah dari sisa kelapa. Mengingat berat dari kelapa itu sendiri cukup berpengaruh walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak.
“Tidak banyak cuman berat. Paling banyak tetap sampah rumah tangga, mas,” ucapnya.
Dijelaskannya, petugas pengakut tetap rutin melakukan pengangkutan sampah walaupun di tengah masa pandemi ini. Dengan menggunakan peralatan yang sesuai protap kesehatan, seperti menggunakan masker, memakai sepatu bot, dan sarung tangan. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda