Penulis :
Agusriansyah Ridwan , S.IP,M.Si
Ketua Majelis Pemperdayaan Masyarakat PDM Kutai Timur
Sungguh-sungguh tak ada keraguan dengan kitab ( Alqur’an ) dan menjadi petunjuk bagi orang yang betaqwa . Sungguh hidup ini adalah sebuah perjalanan , dimana perjalanan itu adalah sebuah perintah untuk menuju suatu tempat kehidupan yang Kekal untuk selama- lamanya. Perjalanan yang dipenuhi berbagai tipu daya yang menyilaukan atas keindahan dan kebesaran , perjalanan yang dipenuhi dengan berbagai kepedihan dan kenestapaan .
Sebuah perjalanan yang tak tahu kapan kita harus berhenti berjalan , disaat Sang pemilik Alam semesta , Sang Maha Kuasa telah menetapkan garis Finish dari setiap misi – misi atas Visi mulia yang telah diamanahkan ke pundak setiap insan . Visi dari Allah sebagaimana yang di Firmankan dalam Alqur’an Surah Al baqarah ayat 30 yang artinya “ ingatlah ketika tuhanmu berfirman pada para malaikat , sesungguhnya Aku hendak menciptakan khalifah dibumi. mereka (malaikat) menjawab berkata ; mengapa engkau hendak menjadikan khalifah dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami (malaikat) senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan engkau ? allah berfirman : sesungguhnya allah mengetahui apa yang sedang kamu ketahui”.
Akal adalah merupakan potensi yang tak dimiliki Makhluk lain , dan dari Keistimewaan Akal ini lah yang akan mampu memahami apa yang menjadi keinginan dan kehendak Allah atas apa yang harus di laksanakan di muka bumi ini . Oleh karena itu, manusia perlu menyadari eksistensi dan tujuan penciptaan dirinya, memahami risalah hidupnya selaku pengemban amanah Allah, melalui arahan dan bimbingan yang berkesinambungan agar kehidupannya menjadi lebih berarti. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya segala sesuatu diciptakan dengan adanya satu tujuan.
“ Fitrah “ inilah yang harus senantiasa dirawat dan dijaga oleh insan ( Manusia ) . Begitu banyak pandangan para mufasir, kata fitrah dalam al-Qur’an terdapat pada 19 ayat. Namun dari sekian banyak ayat al-Qur’an, hanya surat al-Rûm ayat 30 lah yang secara tegas menyebutkan kata fitrah. Dalam ayat tersebut Allah SWT berfirman: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan dalam ciptaan Allah, (itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Al-Qurthubi ketika menafsirkan ayat tersebut mengatakan, bahwa fitrah bermakna kesucian, yaitu kesucian jiwa dan rohani. Fitrah di sini adalah fitrah Allah yang ditetapkan kepada manusia, yaitu bahwa manusia sejak lahir dalam keadaan suci, dalam artian tidak mempunyai dosa. Sementara Ibnu Katsir mengartikan fitrah dengan mengakui ke-Esa-an Allah atau tauhid. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ibnu Katsir bahwa manusia sejak lahir telah membawa tauhid, atau paling tidak ia berkecenderungan untuk meng-Esa-kan Tuhannya, dan berusaha terus mencari untuk mencapai ketauhidan tersebut.
Lebih lengkap al-Ghazali mengartikan bahwa fitrah merupakan dasar bagi manusia yang diperolehnya sejak lahir dengan memiliki keistimewaan-keistimewaan sebagai berikut:
- Beriman kepada Allah SWT;
- Kemampuan dan kesediaan untuk menerima kebaikan dan keturunan atau dasar kemampuan untuk menerima pendidikan dan pengajaran;
- Dorongan ingin tahu untuk mencari hakikat kebenaran yang berujud daya untuk berpikir;
- Dorongan biologis yang berupa syahwat, nafsu, dan tabiat;
- Kekuatan-kekuatan lain dan sifat-sifat manusia yang dapat dikembangkan dan dapat disempurnakan.
Tentu begitu masih banyak lagi para Mufassir memberikan tafsirnya atas apa yang dimaksud dengan kata “ Fitroh “ ini. Namun dapat disimpulkan dalam kalimat yang lebih sederhana Bahwa Fitrah itu adalah Tentang Keistiqomahan terhadap Tauhid , terhadap diri sendiri ini sejalan dengan disaat manusia dimintai Kesaksian sebelum di lahirkan ke muka bumi sebagaimana yang di Firmankan dalam Alqur’an “ Dan saat Tuhanmu mengeluarkan anak cucu Adam dari tulang-tulang belakang mereka, dan Dia jadikan mereka saksi atas Nafs (anfus) mereka : ‘Bukankah Aku Tuhan kamu ?’ ; Mereka berkata : ‘Betul ! kami menyaksikan.’ ; Hal ini agar kamu tidak dapat berkata dihari kiamat : ‘Sungguh kami lalai dari perjanjian ini’. – Qs. 7 al-A’raf : 172”
Maka dari sanalah harus ada keyakinan yang tak boleh ada keraguan bahwa janji “Fitrah “ itu akan di pertanyakan dan diperlihatkan dihadapan Allah untuk sebuah pertanggung jawaban dari sebuah perjalanan.
Tidakkah engkau tahu bahwa Allah, kepada-Nya beribadah seluruh apa yang ada dilangit dan dibumi termasuk burung yang mengembangkan sayapnya ? masing-masing mengetahui cara sholat dan memujinya, dan Allah sangat mengetahui apa yang mereka lakukan. – Qs. 24 an-Nur : 41
Semakin jelaslah bahwa kita berada dalam sebuah perjalanan Religius atas keyakinan yang yang akan dipertanggung jawabkan , dan tak cukuplah bagi kita hanya memberikan sebuah pengakuan tanpa sebuah Ujian keimanan atas apa yang telah kita janjikan.
Mari kita resapi, renungi dan Fahami apa yang Allah telah sampaikan dalam Firman-Nya :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
الم (١)أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ (٢)وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ (٣) أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ أَنْ يَسْبِقُونَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ (٤) مَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ اللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ اللَّهِ لآتٍ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (٥) وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ (٦) وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَحْسَنَ الَّذِي كَانُوا يَعْمَلُونَ(v)
- Alif laam miim.
- Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji ?
- Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.
- Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu , mengira bahwa mereka akan luput (dari azab) kami , Sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu.
- Barang siapa mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah pasti datang. Dan Dia Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
- Dan barang siapa berjihad , maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri, Sungguh, Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.
- Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, pasti akan Kami hapus kesalahan-kesalahannya dan mereka pasti akan Kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan .
Dalam bulan suci Ramadhan ini marilah kita senantiasa perbanyak ibadah , momentum Tarbiyah pensucian diri dari atas Khilaf dan salah , keangkuhan dan kesombongan atas apa yang Allah tegaskan dalam Firman-Nya.
Sebagai insan yang hidup di dunia fana ini, tentu semua kita kan kembali dan tak mungkin dapat dihindari Kematian tak bisa dihindari, tidak mungkin ada yang bisa lari darinya. Namun seribu sayang, sedikit yang mau mempersiapkan diri menghadapinya.
Kata ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, “Aku tidaklah pernah melihat suatu yang yakin kecuali keyakinan akan kematian. Namun sangat disayangkan, sedikit yang mau mempersiapkan diri menghadapinya.” (Tafsir Al Qurthubi).
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185)
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa’ ayat 78 )
Marilah tetap Istiqomah di jalanNya , mempersiapkan diri dalam keta’atan dan ketaqwaan dengan Syukur dan sabar menghadapi segala ujian tipu daya dunia.
Sebagai penutup dari tulisan ini mari kita raih dan Fahami firman Allah :
Allah سبحانه وتعالى berfirman, ” Wahai jiwa yang mutmainah (tenang) , kembalilah kepada tuhanmu dengan hati yang ridho dan diridhoi Nya. Masuklah kedalam golongan hamba-hamba Ku. Dan masuklah kedalam surga Ku “. (QS Al-Fajr 27-30). (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post