bontangpost.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang membenarkan bila ujian nasional (UN) dan ujian kesetaraan tahun ini ditiadakan. Regulasi tersebut sejatinya tak jauh beda dengan tahun 2020 silam.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikbud Bontang, Saparuddin mengatakan, sejak 2020 lalu pun UN sudah ditiadakan pemerintah. Dengan pertimbangan utama kala itu, kesehatan dan keselamatan anak didik lantaran pandemi Covid-19 melanda.
“Kan sudah dari tahun lalu juga dihapus,” terang Saparuddin kepada bontangpost.id, Jumat (5/2/2021) siang.
Pada 1 Februari 2021 lalu, Menteri Nadiem kembali menandatangani Surat Edaran (SE) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Saparuddin menilai bila itu sekadar penegasan kembali dari Mendikbud. Lantaran tak ada perubahan berarti ketimbang SE tahun sebelumnya.
“Kan sama-sama ditiadakan. Cuma saya lihat, ada tambahan beberapa poin saja,” bebernya.
Dalam SE Nomor 1/2021 itu, ujar Saparuddin, termaktub 3 poin syarat kelulusan siswa dari sekolah. Pertama, siswa harus menyelesaikan program pembelajaran di masa pandemi Covid-19 yang dibuktikan dengan rapor tiap semester. Kedua, siswa memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik. Ketiga, siswa harus mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh sekolah.
Untuk ujian lokal tingkat sekolah, kata Saparuddin, Bontang telah menyiapkan diri. Penyusunan soal ujian bersama pun sudah dilakukan. Tapi soal yang disusun hanya untuk mata pelajaran yang diujikan secara nasional. Tujuan ujian lokal ini untuk mengukur mutu sekolah.
“Soal kan disusun bersama. Dan diujikannya di tingkat kota (Bontang),” ungkapnya.
Untuk model ujian lokal nanti, entah daring atau luring masih melihat perkembangan penanganan Covid-19 di Bontang. Bila saat ujian akhir Maret nanti tren kasus menurun, boleh jadi ujian lokal digelar secara tatap muka. Ditujukan untuk siswa kelas 6 dan 9. Dengan durasi maksimal 2 jam, dan menerapkan pembatasan sesuai protokol kesehatan. Bila kondisi masih belum membaik, maka opsinya ialah ujian lokal daring.
“Kita lihat lah gimana kondisinya nanti. Semoga bisa ujian tatap langsung. Jadi kita bisa sekalian simulasi belajar tatap muka,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post