BONTANG – Ujian nasional berbasis komputer (UNBK) jenjang SMK ditunda. Kebijakan itu diambil Pemprov kaltim dalam rangka mengantisipasi penyebaran virus Covid-19. Akan tetapi, jenjang madrasah tsanawiyah (MTs) tetap melangsungkan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN).
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakamenag) Bontang Muhammad Isnaini membenarkan kondisi itu. Bahkan, ia telah meminta restu kepada Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni. Pasalnya hari ini merupakan hari terakhir ujian.
“Jadi tinggal besok (hari ini, Red.) ujiannya, kami akan lanjutkan,” kata Muhammad Isnaini.
Acuan untuk tetap melaksanakan ujian berpegang pada surat dari Kemenag dan Kanwil Kemenag Kaltim. Pelaksanaan UAMBN berlangsung selama tiga hari. Dimulai sejak Senin (16/3/2020) lalu. “Karena ini serentak secara nasional. Setelah itu baru kami liburkan seluruh aktivitas pendidikan di madrasah,” ucapnya.
Menurutnya, sebelum memasuki ruangan, peserta ujian wajib memperhatikan aspek kebersihan diri sendiri. Sebagai bentuk langkah pengantisipasian penularan virus Covid-19. Wujudnya dengan melakukan cuci tangan dan pemakaian cairan pembersih tangan (hand sanitizer). Termasuk dengan penyemprotan disinfektan pada laboratorium komputer yang digunakan sebelum pelaksanaan ujian.
“Kami sudah menghimbau kepada pihak madrasah yang melaksanakan ujian untuk melakukan arahan seperti yang tertuang dalam surat edaran Wali Kota Bontang,” tutur dia.
Proses pelaksanaan UAMBN menggunakan perangkat komputer dalam mengerjakan soalnya. Tiga mata pelajaran yang diujikan meliputi Alquran hadis, fikih, dan SKI. Diketahui di Kota Taman terdapat enam MTs. Meliputi MTs Al Mukarramah, MTs Alam Al Hafidz, MTs As’adiyah, MTs DDI, MTs Al Amin, dan MTs Al Ikhlas. Diikuti total sekira 200 peserta ujian.
Sementara pelaksanaan UNBK jenjang SMK ditunda. Kepala SMKN 1 Bontang Kasman Purba membenarkan kondisi tersebut. Pasalnya penundaan didasari oleh surat edaran dari Disdikbud Kaltim. “Info terbaru ada surat dari kepala Disdikbud Kaltim meralat surat sebelumnya. Jadi hari ini (kemarin) tidak ada ujian nasional,” kata Kasman.
Sebenarnya UNBK sempat berlangsung selama sehari. Tepatnya pada Senin lalu. Dengan mata uji yakni bahasa Indonesia. Ia menyebut peserta ujian sejumlah 362 siswa. Dibagi dalam tiga sesi. Tiap sesinya dipecah kembali dalam empat ruangan ujian yang tersedia perangkat komputer.
“Tiap ruangan diisi sekira 30 siswa,” ucapnya.
Saat itu, sekolah pun memberlakukan peraturan khusus. Bentuknya mereka wajib mencuci tangan dan memakai hand sanitizer sebelum memasuki ruangan ujian. Bahkan ruangan disemprot menggunakan cairan disinfektan sebelum tiap sesi ujian dimulai. Hingga kini belum ada informasi kapan UNBK dilanjutkan.
“Kami menunggu pemberitahuan lebih lanjut dari Disdikbud Kaltim,” pungkasnya. (*/ak/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post