bontangpost.id – Kasus suntik vaksin kosong di Jakarta Utara dipastikan berakhir damai. Antara korban dan pelaku sudah menjalani mediasi. Kedua pihak sepakat untuk menghentikan kasus ini.
“Tadi malam sudah terjadi mediasi antara pihak penyelenggara, kemudian terlapor hingga korban sudah ada kesepakatan damai,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Guruh Arif Darmawan saat dihubungi, Rabu (11/8).
Guruh menuturkan, pelaku sudah minta maaf kepada korban atas kelalaiannya. Korban pun sudah bisa menerima penjelasan pelaku. Sehingga sepakat damai. “Kalau mereka sudah sepakat semua, jadi ya sudah. Mereka sudah sepakat untuk cabut dan tidak akan melakukan tuntutan kan ya sudah,” jelasnya.
Sebelumnya, viral aksi kontroversial berupa pemberian vaksin kosong kepada warga. Dalam video yang beredar, terlihat jika seorang pemuda tengah menjalani vaksinasi Covid-19. Saat itu dia ditangani oleh perawat dengan pakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Bekas suntikan itu pun ditutup dengan perban selayaknya vaksinasi pada umumnya. Peristiwa ini dikabarkan terjadi di Sekolah IPK Pluit Timur, Jakarta Utara.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan bahwa oknum perawat berinisial EO, yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, mengaku sudah memberikan suntikan vaksinasi kepada ratusan orang pada hari kejadian, 6 Agustus 2021. Satu suntikan vaksin kosong diakui sebagai kelalaian.
“Jadi kelalaiannya memang menurut awal yang bersangkutan sudah memvaksin hari itu sekitar 559 (orang) dan dia merasa lalai,” kata Yusri di Jakarta, Selasa (10/8).
Yusri menambahkan bahwa EO memang sudah beberapa kali menjadi sukarelawan vaksinator Covid-19. “Pengakuan yang bersangkutan memang dia relawan, ikhlas, saat sekarang ini bantu vaksinator kita, bantu pemerintah dan masyarakat,” ujar Yusri. (jawapos)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda