SANGATTA – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kehilangan potensi besar dari sarang burung walet yang terdapat pada Goa Ranggasan yang masuk wilayah Desa Karangan Dalam. Pasalnya, sarang walet hitam yang dihasilkan dari gua tersebut diduga ‘dipanen’ Pemerintah Kabupaten Berau. Padahal jumlah sarang walet yang dihasilkan, sekira 1,6 ton atau bernilai ratusan miliar rupiah.
Kepala Desa Karangan Ilir Jabir mengakui, sebenarnya hasil dari Sarang Burung Walet di Goa Ranggasan itu dapat menjadi sumber Pendapatan Asli daerah (PAD) bagi Kutim. Namun sayang, kini diduga dikuasai Pemkab Berau, karena Kutim kurang berjuang, meskipun secara legalitas, wilayah itu masuk Kutim.
“Jadi sayang sekali. Apalagi, pengusahanya juga tinggal di Berau. Kami berharap, Pemkab Kutim berjuang agar asset ini dikembalikan ke Kutim, karena ini potensi PAD, yang sangat besar,” kata Jabir.
Dia mengatakan, persoalan ini sengaja disampaikannya ke pemerintah karena diamanatkan warga Desa Karangan Dalam. Sebab, dirinya sempat menjabat sebagai PLT Kades Karangan Dalam yang mengetahui potensi ini.
“Secara legalitas, Kutim berhak penuh atas wilayah ini. Sebab, berdasarkan UU pemekaran wilayah tahun 1999, wilayah ini masuk Kutim. Berdasarkan SK Menteri Kehutanan, tentang pengelolaan hutan , wilayah ini juga masuk Karangan Dalam. Jadi tidak ada dasar Pemkab Berau untuk menguasai potensi tersebut,” ujarnya.
Jabir mengatakan, jika masalah ini tidak diperjuangkan maksimal, bisa menjadi masalah sosial. Karena sebelumnya, juga sudah pernah ada gesekan antara warga Desa Karangan Dalam dengan warga Desa Marabuk di Berau, yang bersebelahan. Hanya saja, masalah bisa diredam, dengan harapan, ada cara lain untuk berjuang yakni melalui pemerintah.
“Makanya, warga disana (Karangan Dalam) berharap pemerintah berjuang agar kekayaan ini kembali ke Kutim. Karena wilayah ini jelas masuk Kutim. Bahkan, kalau ingin panen, petugas panen juga masuk goa lewat Karangan Dalam. Jadi ini jelas Wilayah Kutim, yang dikuasai Berau,” ucap Jabir. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post