BONTANG – Seorang Anak Baru Gede (ABG) ditemukan tak bernyawa di dalam rumah kontakannya Jalan Gunung Tambora, RT 17, nomor 49, Perumahan HOP II, Kamis (23/11) sore lalu. Diketahui, pemuda berinial MIM (14) ini gantung diri di pintu kamar memakai sabuk bela diri. Saat ini, polisi masih mengumpulkan barang bukti dan keterangan para saksi.
Meski tragis, namun kejadian tersebut tak membuat gempar wilayah sekitar. Bahkan, para tetangga tak banyak yang mengetahui kejadian tersebut. Pasalnya, wilayah sekitar kontrakan korban dikenal sepi dan para tetangga jarang berada di rumah.
Singkat cerita, Kamis (23/11) lalu MIM berada di rumah sendirian. Ketika kakak korban FZ (16) yang juga saksi pulang sekolah, barulah diketahui bahwa adiknya sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Satimpo, Aipda Priya Sutanto, mengatakan, pihaknya mendapat info setelah diinformasikan sekuriti HOP atas nama Agustamin. Agustamin sendiri mendapat laporan dari warga bernama Joko.
“Jadi pak Joko ini tetangga ketiga dari TKP, saat itu dirinya mendengar keributan, ternyata suara teriakan ibunya korban,” jelas Aipda Priya saat ditemui di Kantor Lurah Satimpo, Jumat (24/11) kemarin.
Sekira pukul 18.10 Wita, dirinya bersama Babinsa Satimpo Koptu Iwan Kurniawan mendatangi TKP dan melihat kejadian bunuh diri tersebut seperti ada yang janggal. “Yang membuat janggal itu, ketika ada kejadian seperti itu, mengapa langsung dikebumikan dan bukannya melapor ke polisi, ini tentu menimbulkan tanda tanya,” ujarnya.
Priya mengaku mendapat konfirmasi bahwa keluarga korban tinggal di BTN KCY di Jalan Sulawesi dan korban akan segera dikebumikan malam harinya. Saat itu juga, pihaknya melakukan penyelidikan. “Jadi kakak korban atas nama FZ ini mengakui almarhum sudah ditemukan dalam posisi tubuh tergantung oleh sabuk bela diri berwarna hijau. FZ pun segera menelpon orang tuanya,” beber dia.
FZ sendiri langsung menggunting sabuk tersebut dan membaringkan jenazah di lantai kamar. 15 menit kemudian, orang tua korban pun tiba dengan membawa mobil dan langsung mengangkat korban ke dalam mobil. Nah, di situlah seorang tetangga melihat ayah korban mengangkat MIM yang sudah tak bernyawa. “Korban langsung dibawa ke kediaman orang tua di BTN KCY dan langsung dikebumikan. Untuk motifnya, kami belum mengetahui karena keluarga menutupi permasalahan, kami pun segera melaporkan ke Polres Bontang dan langsung dilakukan olah TKP,” ujarnya.
Priya mengaku mendapat laporan dari rekannya bahwa korban pada malam sebelumnya pulang larut malam dan pada Kamis tersebut, korban sempat menelpon kekasihnya karena kekasihnya sedang ulang tahun di waktu yang bersamaan. Kado untuk kekasihnya pun telah disiapkan berupa jam tangan. “Jadi saat dikebumikan ada kekasihnya datang menangis, kakak korban sendiri mengaku korban sebelumnya tidak mengeluh sakit. Jadi hanya informasi itu saja yang kami dapat, keluarganya sangat tertutup,” ungkap dia.
Pihaknya pun menyerahkan perkara tersebut ke Polres Bontang. Terpisah, Kapolres Bontang AKBP Dedi Agustono melalui Kasat Reskrim Polres Bontang Iptu Rihard Nixon mengatakan, korban merupakan anak putus sekolah. Saat ditemukan kakaknya, korban sudah tidak bernyawa dan bergantung di lubang pintu. Saat itu, tak ada orang lain selain korban di dalam rumah. “Korban memang dikenal pendiam di keluarganya. Menurut saksi juga, di dalam celana korban terdapat kotoran korban akibat meninggal dengan cara gantung diri,” ujarnya.
Saat ini, Rihard mengaku masih mengumpulkan barang bukti dan keterangan (Pulbaket) dari para saksi. “Jika hasilnya tidak ditemukan tindak pidananya maka tidak akan dilanjut penyidikannya, meskipun banyak yang bilang ada kejanggalan, tetapi belum tentu tujuannya menutupi sesuatu, makanya kami masih melakukan pulbaket,” tutupnya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: