SANGATTA – Aktivitas memancing warga Gang Borneo Etam RT 22 Desa Sangatta Utara cukup nekat. Boleh dikata ‘mancing mania’ versi ekstrim. Bagaimana tidak, jika biasanya memancing ikan, kali ini mereka berusaha memancing buaya berkukuran 5 meter.
Mereka adalah Oktavius (38) dan rekannya Eka Saputra. Aksi nekat itu mereka lakukan karena buaya itu beberapa kali mencoba menyerang manusia. Terutama warga yang beraktivitas di area sungai. Bahkan sebelumnya, Oktavius nyaris di sambar buaya tersebut.
“Buaya ini sudah sering meneror warga. Sangat meresahkan sekali. Makanya kami nekat untuk pancing,” kata Oktavius.
Mereka pun membulatkan tekad melakukan aksi yang memacu andrenalin itu sejak pekan lalu. Menggunakan ayam sebagai umpan, mereka beraksi hampir tiap malam.
“Tapi hingga beberapa malam kami tidak berhasil. Umpan kami memang dimakan, tapi buaya itu berhasil kabur,” kisahnya.
Tak kurang dari lima ekor ayam yang mereka gunakan sebagai umpan. Baru pada umpan kelima mereka berhasil menangkap predator berdarah dingin itu, yakni pada Minggu (7/5) kemarin malam.
“Umpan disambar sekira jam satu malam,” terangnya.
Begitu pancingan disambar, mereka pun berjibaku menarik agar buaya tak kabur. Namun kekuatan mereka tak sebanding dengan buaya yang meronta. Akhirnya, mereka meminta bantuan tiga warga lain.
“Kami mencoba menarik buaya tetapi gagal. Apalagi kondisi air sedang pasang. Jadi cukup sulit,” katanya.
Setelah beberapa jam, buaya pun menyerah. Kendati begitu, mereka tak berhasil mengangkat buaya tersebut ke daratan.
“Kami diamkan semalaman, besok paginya baru dibantu warga yang lain untuk menarik buaya,” tutur Oktavius.
Setelah berhasil diangkat, ternyata ukuran buaya tersebut cukup besar. Panjangnya mencapai 3 meter. Namun, kata Oktavius, buaya yang mereka tangkap bukanlah yang mereka incar.
“Sebenarnya yang kami incar itu buaya lima meter. Tetapi yang terkena buaya tiga meter,” katanya. (dy/hd)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post