SAMARINDA – Merujuk data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), hingga triwulan pertama 2017, terdapat 35 kasus kekerasan di Kaltim. Samarinda dan Balikpapan menduduki peringkat tertinggi dengan masing-masing jumlah kasus 10 laporan.
Dari 35 kasus, kekerasan seksual menjadi yang terbanyak, yakni 23 kejadian. Perempuan dan anak masih jadi korban yang mendominasi. Meski tak sedikit pula laki-laki yang jadi sasaran kejahatan kekerasan seksual. Laki-laki yang dimaksud yakni berusia di bawah 17 tahun.
Direktur Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kaltim, Sumadi Atmodiharjo mengatakan, kejadian tersebut muncul sebagai imbas minimnya wawasan seputar seks.
“Seks edukasi itu penting. Hal sekecil apapun harus diberitahukan,” ucapnya saat mengisi program Obrolan Kota (OK) garapan STV (televisi lokal jaringan Kaltim Post Group), Senin (17/4) malam.
Dia mencontohkan, sejak dini anak-anak harus dipahamkan seputar batasan dalam dunia seksual. Seperti larangan (maaf) menunjukkan area vital sendiri, atau melihat milik orang lain. Anak-anak juga harus mengerti bahwa area vital miliknya tidak boleh dipegang orang lain. Kemudian, jika ada orang lain memaksa, maka si anak harus segera meminta pertolongan.
“Ada juga bagian sensitif selain area vital yang tidak boleh disentuh orang lain. Itu tidak boleh lepas dari pemahaman anak,” imbuhnya.
Dia menambahkan, meski perlu, edukasi seksual harus disertai pengawasan. Kekerasan tidak hanya sebatas kekerasan seksual secara langsung. Contohnya perdagangan manusia. Tentang itu, M Ikhsan selaku asisten Deputi Partisipasi Lembaga Profesi dan Dunia Usaha, Kementerian PPPA, mengungkapkan, perempuan masih menjadi objek perdagangan manusia. Sebagian besar mereka dijual untuk dijadikan perempuan penghibur.
“Kasus human trafficking bisa dihindari dengan mewaspadai janji-janji pekerjaan bagus,” ucapnya.
Kaltim, lanjut dia, jadi salah satu kawasan rentan dibubuhi praktik perdagangan manusia. Sumadi menambahkan, Kaltim jadi daerah pengirim, persinggahan, hingga destinasi kasus perdagangan manusia.
“Jangan salah, kita juga jadi daerah pengirim. Seperti kasus perdagangan manusia di Batam. Ternyata, salah satu korbannya orang dari Kaltim,” pungkas Sumadi. (*/nyc/ndy/kpg/gun)
Data-Fakta Kekerasan di Kaltim
Jumlah Kasus 35 laporan
Korban Laki-Laki 6 orang
Korban Perempuan 33 orang
Sebaran Kasus Berdasarkan Wilayah
Samarinda 10
Balikpapan 10
Kutai Kartanegara 7
Berau 4
Penajam Paser Utara 3
Bontang 1
Jenis Kekerasan yang dialami
Seksual 23
Psikis 6
Fisik 5
Penelantaran 2
KDRT 4
Lainnya 4
Keterangan:
Setiap kasus bisa lebih dari satu korban dan jenis kekerasan
(*) Data Per 19 April
Sumber: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda