Akses Parkiran Sampai Ditutup, Banyak Warga Batal Berkunjung
BONTANG – Banyaknya warga yang memilih berlibur ke Taman Graha Wisata Mangrove Bukit Sekatup Damai (BSD) pada liburan Tahun Baru kali ini menyebabkan membeludaknya jumlah pengunjung, baik di dalam lokasi wisata maupun di luar area wisata.
Alhasil, untuk bisa masuk ke lokasi, pengunjung harus rela saling berjubel dengan pengunjung lain. Saking penuhnya, di beberapa titik akses masuk seperti di pintu masuk pondok pesisir dan loket karcis, sempat beberapa kali terjadi antriean yang panjang.
Pemilik sekaligus pengelola Taman Graha Wisata Mangrove Kahar Kalam menuturkan, berdasarkan hasil penjualan tiket, total tiket yang terjual pada Minggu (1/10) mencapai 8 ribu tiket.
Kata dia, sejak dibuka mulai pukul 07.00 Wita, pengunjung memang sudah antusias berbondong-bondong ‘menyerbu’ tempat wisata miliknya itu.
Tidak hanya itu, gazebo-gazebo yang berjumlah sekira 60 unit pun semuanya juga telah penuh ter-booking oleh pengunjung. Kata dia, selain warga Bontang, banyak pengunjung dari luar kota. Seperti Samarinda, Tenggarong, Balikpapan, Sangatta, hingga Tarakan. Mereka sekarang menjadikan Graha Wisata Mangrove tempat tujuan destinasi wisata yang kini menjadi andalan Kota Bontang.
Dari pantauan Bontang Post di lokasi, semakin siang jumlah pengunjung semakin ramai. Tak ayal, warga yang membawa kendaraan khususnya roda empat harus rela tidak kebagian tempat parker. Sehingga harus parkir di lokasi depan rumah warga BSD.
Namun selang beberapa waktu, akhirnya parkiran semakin membludak dan membuat kewalahan juru parkir. Alhasil, juru parkir akhirnya memutuskan untuk menutup akses ke dalam lokasi taman mangrove. Arus kendaraan pun langsung dialihkan keluar agar tidak sampai memarkir kendaraannya di sekitar lokasi.
Dari pantauan Bontang Post lainnya, tidak sedikit pula pengunjung yang akhirnya mengurungkan niatnya untuk pergi ke sana. Selain karena memang terlalu padat, security maupun juru parkir di lokasi juga menghimbau kepada pengunjung yang baru datang untuk lebih baik tidak masuk ke lokasi.
“Rencananya mau jalan-jalan mumpung liburan. Tapi pas sampai di lokasi menuju parkiran pujasera malah disuruh pulang sama security-nya. Katanya sudah penuh sekali di dalam,” ujar Herka, salah satu warga Kelurahan Api-api, Minggu (1/1).
Hal senada juga diungkapkan Nisa. Warga Berebas Tengah itu juga terpaksa harus mengurungkan niatnya untuk pergi ke wisata mangrove BSD. Pasalnya, saat sudah hampir sampai di lokasi, dirinya tidak mendapat akses parkir sehingga memutuskan untuk kembali pulang. “Lihat dari parkiran yang berjubel saja, sudah malas untuk masuk. Mending pulang saja. Besok saja ke sini lagi,” kata Nisa.
Sementara itu dari pantauan Bontang Post di lokasi Taman Mangrove, kepadatan manusia juga terjadi di beberapa titik. Yang paling menonjol, yakni di daerah panggung utama. Di sana, pihak pengelola membuka undiang doorprize bagi para pengunjung. Selain menyediakan hadiah utama berupa mesin cuci, puluhan hadiah menarik lainnya pun juga disiapkan oleh panitia.
“Jadi undian nomor doorprize-nya kita ambilkan dari nomor karcis masuk. Ini salah satu cara yang kami lakukan agar menarik pengunjung. Rencana undian ini akan kami programkan setiap bulannya,” terang Kahar.
Kata dia, ke depan Taman Wisata Graha Mangrove BSD ini akan terus dikembangkan. Di antaranya pembuatan kolam renang alami, penambahan gazebo, pembangunan villa, restoran, permainan anak, kereta manula, dan ruangan medis bagi para pengunjung yang sakit. “Intinya dengan dikelola secara baik, hutan bakau jauh lebih bermanfaat dibandingkan jika dirusak,” pungkasnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post