BONTANG – Puncak peringatan Dharma Shanti Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1940 berakhir Sabtu (12/5) lalu. Kegiatan tersebut bertempat di Gedung Multi Purpose Building (MPB) Badak LNG Bontang.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni bersama suami, Ketua DPRD Bontang Nursalam beserta anggota DPRD, perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta jajaran Manajemen Badak LNG hadir memenuhi undangan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bontang.
Neni Moerniaeni mengatakan, Indonesia terdiri dari 17 ribu pulau dengan berbagai macam suku, agama, dan ras. Dari perbedaan ini apabila dilandasi dengan rasa kasih sayang maka akan tersusun mozaik yang sangat indah.
“Perbedaan jangan menjadikan kita terpecah belah. Karena jika terjadi perbedaan dan perpecahan terminologinya adalah kesengsaraan,” ucap Neni.
Sesuai empat larangan saat Nyepi adalah amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati geni (tidak menyalakan api), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang). Melalui itu hikmah yang dapat diambil dapat saling introspeksi diri agar lebih baik.
“Ketika kita melakukan kegiatan dengan ikhlas dan tulus, punya poin yang baik pula, maka poin akan mengikuti kita,” tambahnya.
Sesuai dengan kelima sila Pancasila, jelas sekali meski kita berbeda-beda namun harus tetap bersatu. Ia pun mengimbau agar tak terjadi perpecahan jelang pemilihan umum (pemilu) untuk menentukan calon gubernur dan calon anggota legislatif dalam waktu dekat.
“Saya mengimbau agar tak terjadi perpecahan. Jangan terjadi di kota dan provinsi yang kita cintai ini. Karena terminologi dari perpecahan adalah kesengsaraan dan kemiskinan,” seru Neni. (ra)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post