SANGATTA – Semakin edan anak di Zaman ini. Selain doyan mabuk dengan miras oplosan, juga pandai berbuat mesum. Parahnya, semua pelaku masih di bawah umur. Diperkirakan antara 14 hingga 16 tahun . Ini terkuak pada saat Satuan Polisi Pamong Paraja (Satpol-PP) Kutim menggelar rajia dini hari (30/4) kemarin. Sedikitnya 21 anak di bawah umur yang diamankan ke Markas Besar Satpol untuk didata.
Dikatakan Kasatpol PP Muhammad Arief Yulianto, razia yang digelar mulai pukul 24.00 wita tersebut menemukan 2 pasang muda mudi di atas pukul 24.00 wita di Bukit Pandang Perkantoran Bukit Pelangi. Kemudian 4 orang remaja tengah mabuk di depan Masid Agung, satu diantaranya mabuk berat. Selanjutnya 4 orang ditangkap depan Gedung Buana Mekar yang tengah meneguk miras oplosan, dan sisanya Anak Jalanan (Anjal) di Warnet dan sekitar Hotel Pinang poros Sangatta -Bontang.
“Jadi ada beberapa tempat yang kami razia. Hanya saja seperti di polder, Jalan Ringroad APT Pranoto anak-anaknya sempat kabur. Hanya saja kami sempat mendapati beberapa minuman energy dan alkohol 70 persen di daerah tersebut,” kata Arif didampingi Kepala Bidang Trantibum, Muhammad Said Amin dan Kasi OPS Syamsul Alam.
Seluruh remaja tersebut langsung didata dan diminta menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi. Jika kembali tertangkap basah, maka pihaknya tidak segan-segan memberikan sanksi yang tegas. Sebelum dilepas semua remaja tersebut diberikan nasehat dan tuntunan agama. Setelahnya meminta kepada orang tua untuk mengabil anaknya masing-masing.
“Saya harap kepada orang tua untuk memperhatikan anaknya. Jangan dibiarkan begitu saja. Berikan pengawasan ketat. Karena kasihan di luar melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti ngelem, mabuk, mesum, dan lainnya. Untuk itu mari kita jaga anak kita bersama,” pinta Said Amin.
Rajia ini akan terus digalakkan. Sehingga mereka sadar dan tidak mengulangi perbuatannya kembali. Sebab Kutim wajib bebas dari semua bentuk prostitusi, anak jalanan, gelandangan dan pengemis serta Narkoba.
“Jadi kami tidak akan puas untuk menegakkan paraturan. Karena sangat kasihan, jika kita biarkan begitu saja akan jadi apa anak kita ke depan. Makanya lebih baik dicegah sedini mungkin. Mudahan saja ke depan tidak terulang kembali,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post