MESKIPUN sudah dilakukan mediasi antar desa hingga tingkat kecamatan, akan tetapi permasalahan tapal batas antar desa belum menuai solusi. Karena itu, semua desa meminta kepada kabupaten mengambil alih penyelesaian permasalahan tersebut.
“Kami harap kabupaten bisa mencarikan solusi atas permasalahan ini. Karena kami sudah melakukan mediasi antar desa, akan tetapi belum mendapatkan titik temu. Mediasi sama camat juga sudah pernah. Tapi sama saja,” ujar Kepala Desa Suka Rahmat Kecamatan Teluk Pandan, Parakkasi.
Dirinya menjelaskan, Desa Suka Rahmat berbatasan langsung dengan dua desa tetangga lainnya. Yakni Suka Damai dan Martadinata. Dengan Desa Martadinata inilah Desa Suka Rahmat sedikit bersengketa. “Yang sedikit masalah hanya dengan Desa Martadinata saja. Kalau Suka Damai enggak ada masalah,” katanya.
Suka Rahmat mempertahankan titik koordinat Taman Nasional Kutai (TNK) sebagai acuan menentukan tapal batas. Sedangkan Martadinata bersikeras menggunakan batas jalan. “Kalau secara aturan jelas gunakan titik koordinat. Tetapi kami tidak ada masalah. Kalau mau gunakan tanah itu silahkan saja. Yang penting dibangun,” katanya.
Hal senada juga diutarakan Kades Tepian Makmur Rantau Pulung, Khairul Anam. Desanya cukup bersengketa dengan beberapa desa lainnya. Diantaranya Desa Batu Ampar. “Kalau sama Sangatta Utara sudah aman. Yang ada masalah hanya dengan Bengalon dan Batu Ampar. Tetapi kami akan bertemu dulu untuk mencari lagi solusinya. Tetapi aman saja sih. Tinggal bertemu saja lagi. Mudahan saja bisa selesai secepatnya,” katanya.
Sementara itu, Camat Karangan Suharman juga mengakui jika di daerahnya terdapat banyak permasalahan antar desa. Sedikitnya ada enam desa yang bersengketa. Diantaranya, Karangan dan Batu Lepok, Bai dan Pengadan, serta Mukti Lestari dengan Karangan Dalam. “Karangan juga cukup aman. Hanya tinggal bertemu saja lagi. Tidak ada potensi masalah besar. Kalau ketemu pasti akan selesai. Tetapi kami juga berharap bantuan Kabupaten untuk menyelesaikan. Karena kasihan juga masyarakat,” ujar pria yang kerap disapa Cono itu. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post