Pemerintah Ingin Permudah Transportasi
SAMARINDA – Keberadaan Bandara Samarinda Baru (BSB) di Sungai Siring, Samarinda Utara diyakini akan semakin memudahkan akses transportasi masyarakat. Terutama yang ingin ke ibu Kaltim, Samarinda. Namun muncul kehawatiran dibukanya BSB bakal berdampak pada penerbangan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepingan, Balikapan.
Terkait itu, Wakil Wali Kota (Wawali) Samarinda, Nusyirwan Ismail meyakinkan keberadaan BSB semata demi memberikan kemudahan transportasi bagi masyarakat. Dia menyebut, ke depan antara BSB dan Bandara Sepingan Balikpapan akan bersinergi.
“Antara BSB dan Bandara Sepingan Balikpapan akan tetap bisa bersinergi. Intinya pemerintah hanya ingin mempermudah akses transportasi sehingga warga yang mau ke Samarinda dipermudah. Orang juga tidak ragu lagi untuk mengadakan kegiatan nasional di Kota Samarinda,” katanya.
Diakui, sewajarnya bila BSB beroperasi akan memberikan pengaruh terhadap penerbangan Balikpapan. Namun hal itu tidak akan membuat volume penerbangan dari dan ke Balikpapan. Seperti ditakutkan kebanyakan orang, terutama pemerintah Balikpapan.
“Memang, BSB nanti tidak hanya melayani perbangan lokal di Kaltim dan Kaltara. Tetapi juga skala nasional. Tetapi saya kira hal yang demikian tidak lantas membuat volume penerbangan Balikpapan turun drastis. BSB ini hanya memberikan pilihan transportasi bagi masyarakat,” tuturnya.
Ia menerangkan, nantinya warga bisa leluasa untuk memilih menggunakan penerbangan yang tepat sesuai jadwal. Bahkan entah memilih terbang dari Balikpapan ataupun Samarinda, sebenarnya tidak terpaut jauh. Apalagi nantinya bila jalan tol sudah tuntas dan siap dimanfaatkan.
“Kalau jalan tol sudah beres, palingan jarak tempuh Samarinda-Balikpapan hanya satu jam lebih. Sementara dari Samarinda Kota ke BSB normalnya sekitar 45 menit. Jadi nanti warga tinggal memilih pakai penerbangan dari Bandara mana sesuai waktu yang tepat,” jelas Nusyirwan.
Diwartakan sebelumnya, DPRD Kaltim optimistis BSB bisa dioperasikan di 2018. Hal ini melihat dari progres pembangunan tahun jamak atau multi years contract (MYC) bandara yang secara fisik diperkirakan selesai di Desember 2017. Sehingga pada 2018 operasional Bandara Temindung mesti pindah ke BSB.
Ketua Komisi III DPRD Kaltim Agus Suwandy menyebut, kewajiban Pemprov Kaltim untuk menyiapkan runway, taxiway maupun apron sudah selesai. Pada Desember, ditargetkan penyelesaiannya mencapai hampir 100 persen. Tinggal menanti kepastian operator dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.
“Apakah dari kemenhub menunjuk operator, bisa Angkasa Pura I atau Angkasa Pura II. Tinggal nanti pemprov terlibatnya di mana. Karena kami sudah menghabiskan hampir Rp 2 triliun di sana (bandara),” terang Suwandy kepada Metro Samarinda.
Dengan progres tersebut, Suwandy berharap operasional Bandara Temindung dapat dipindahkan ke BSB di 2018. Pemindahan bandara ini menurutnya bersifat urgen, mengingat Bandara Temindung yang dianggap sudah tidak laik lagi untuk melayani arus lalu lintas penerbangan. Karena berhubungan dengan keselamatan penerbangan dan lingkungan seputar bandara.
Suwandy menjelaskan, luas Bandara Temindung hanya 13 hektare. Sementara BSB yang bakal diberi nama Bandara APT Pranoto memiliki luas mencapai 300 hektare. Artinya ada ruang yang aman dalam keselamatan penerbangan. Meski begitu pembangunan bandara jelas berbeda dengan terminal bus yang bisa langsung dioperasikan bila sudah selesai dibangun.
“Yang namanya bandara ada ruang udara. Ruang udara ini diatur kemenhub. Artinya ruang udara ini tidak bisa sembarangan. Saya rasa ini tinggal teknis pengelolaan operatornya saja. Kami yakin secara fisik bandara selesai di Desember,” beber politisi Partai Gerindra ini.
Lebih lanjut dia berharap, BSB bisa dioperasikan pada Maret 2018. Bahkan kalau bisa pada Februari sudah dapat didarati. Suwandy menyatakan, DPRD meyakini BSB dapat didarati. Kini tinggal memenuhi persyaratan penerbangannya. Apakah diperbolehkan kemenhub atau tidak. Menurutnya untuk meyakinkan, maka pendaratan mesti dilakukan di BSB.
“Kami ingin bandara ini selesai di 2017. Menjadikannya hadiah bagi Bapak Gubernur. Kami terus-menerus memonitor kesiapannya. Mudah-mudahan Februari bisa beroperasi. Semuanya sudah cukup, tinggal kementerian saja lagi,” pungkasnya. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: