Karyawan Lembur Nyabu Biar On Terus
SANGATTA – Sudah bukan rahasia, menggunakan narkotika jenis sabu untuk memperkuat diri kerap jadi dalih para penggunanya. Seperti yang terjadi pada tersangka yang merupakan pekerja di perusahaan kontraktor alat berat besar di Kutim. Lelaki bernama Jamal (32) tersebut merupakan pengguna sekaligus pengedar di perusahaan tersebut.
Diketahui, Jamal merupakan satu dari lima tersangka pemain narkoba yang berhasil diringkus Satresnarkoba Polres Kutim pada Minggu (15/10).
Gajinya sebagai operator di sebuah perusahaan pertambangan ternama di Sangatta itu adalah sebesar Rp 9 Juta perbulan, tak membuatnya puas.
Ayah dari 3 anak ini, mengaku terlibat menggunakan sabu agar lebih stamina saat bekerja. Namun, ketika As – sang bandar ditangkap, pria kelahiran Sangkulirang tanggal 2 Februari 1985 ini, ikut digaruk. “Menggunakan sabu untuk nambah stamina, terutama jika kerja malam,” kata Jamal.
Dia mengaku menyesali perbuatannya, sebab istrinya yang tinggal menunggu hari melahirkan, termasuk ketiga anaknya masih kecil, sedang menunggunya di rumah.
Jam menurut Kapolres Kutim AKBP Rino Eko bersama Kasat Reskrim Iptu Abdul Rauf dan Kanit I Resnarkoba, diamankan karena diketahui sebagai pembeli sabu dari As. “Warga Perumahan Munte Kelurahan Teluk Lingga Sangatta Utara ini diamankan bersama barang bukti utama yakni tiga poket sabu yang baru dibeli dari As,” terang kapolres.
Menjawab pertanyaan awak media ini, Jam mengakui di lingkungan kerjanya banyak karyawan menggunakan sabu saat mau bekerja. Namun, ia membantah sebagai pengedar di lingkungan kerjanya.
“Saya gunakan untuk diri sendiri agar stamina saat kerja terutama kerja malam,” kata warga Jalan Pergam ini.
Meski demikian, ia tidak membantah ada karyawan lain menggunakan sabu termasuk pekerja di luar perusahaannya tempat bekerja.
Kini Jam harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, hukuman penjara sudah didepan mata. Selain itu, ia bakalan tak mendampingi sang istri melahirkan yang diperkirakan pekan depan, pahitnya ia kehilangan pekerjaan yang diakuinya sudah digeluti lebih enam tahun.
20Kasat Resnarkoba Polres Kutim Iptu Abdul Rauf mengatakan, pihaknya ke depannya bisa mengusulkan untuk dilakukam tes urine kepada para karyawan di perusahaan swasta, untuk mengurangi angka peredaran narkotika di Kutim.
(mon/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: