SANGATTA – Program bantuan 150 ekor sapi bali ke sejumlah kelompok tani di Kutim batal direalisasikan. Kesalahan sistem lelang menjadi salah satu biangnya.
Mardi Suaibman, Kepala Bidang (Kabid) Perternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kutim menjelaskan, program pengadaan bantuan sapi itu seharusnya dimulai pada 2017 lalu. Namun pada saat proses lelang di LPSE terjadi kerusakan sistem. Dokumen lelang sudah dua kali diinput di sistem LPSE, namun penawaran dari pihak ketiga tidak bisa terbaca oleh sistem LPSE hingga masa waktu lelang berakhir. Kejadian itupun sempat dilaporkan pihak LPSE Kutim ke Pusat. Namun hal tersebut tidak membuahkan hasil sehingga lelang pengadaan pun batal.
“Tim LPSE mengaku tidak bisa membuka penawaran dari pihak ketiga, penawaran tidak masuk di dalam aplikasinya,” ungkap Mardi di Ruang Kerjanya, Kamis (15/2) lalu.
Dia menambahkan, program bantuan itu diusulkan kembali di tahun 2018, namun dari hasil koordinasi dengan Dinas terkait salah satunya dengan BPKAD, diketahui bahwa anggaran pemerintah tidak mencukupi.
“Diusulkan ke 2018 tapi tidak masuk,” ujarnya pria berkulit putih itu dengan nada lemas.
Mardi mengharapkan agar masyarakat dapat mengetahui dan memakluminya. Sehingga kepecayaan antar kedua belah pihak baik warga maupun pemerintah tidak terganggu dengan kejadian ini.
“Untuk rencana bantuan itu kita sudah tetapkan kelompok tani yang menerima. Dan itu merupakan salah satu syarat yang dimasukan dalam dokumen lelang,” bebernya.
Katanya, sebelum menetapkan penerima bantuan hibah, Dinas Pertanian terlebih dulu melakukan survey dan pengecekan di lapangan. Untuk bantuan sapi bali ini sudah ada 10 kelompok yang akan menerima. Tersebar di sejumlah kecamatan diantaranya Muara Ancalong, Kaliorang, Rantau Pulung, hingga Long Mesangat. (hd)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: