SANGATTA- Setelah sekian lama ditunggu, akhirnya pesawat perintis yang melayani rute Sangatta-Balikpapan kembali mengudara. Penerbangan perdana rencananya dimulai Senin (12/2) pekan depan.
Chairuddin, Kepala Bidang Hubungan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim mengatakan, rute tersebut dilayani oleh pesawat mini milik Susi Air, yakni Karavian. Pesawat ini hanya menggunakan satu baling-baling dan memiliki 10 kursi untuk penumpang. Artinya harapan mendapatkan pesawat dengan sistem dua baling-baling gagal total. Pasalnya, hanya Susi Air satu-satunya yang mengikuti lelang. Ini untuk yang ketiga kalinya.
“Pesawat perintis dimenangkan oleh Susi Air. Senin depan penerbangan perdana. Ya kita dapat hanya Susi Air. Karena sudah tiga kali lelang, tetapi hanya Susi Air yang ikut. Makanya Susi Air yang diambil,” ujar Chairuddin.
Sedangkan penerbangannya, lanjut Chairuddin dijadwalkan seminggu lima kali. Yakni, terbang mulai hari Senin hingga Jumat.
“Dengan begitu, dalam satu hari, hanya ada satu kali penerbangan saja,” katanya.
Saat ini, Pesawat tersebut sudah berada di Balikpapan. Pihaknya tinggal menunggu jadwal terbang dari Susi Air untuk Kutim. Jika jadwal sudah diberikan, maka masyarakat Kutim bisa kembali menikmati transportasi tersebut.
“Jadwal penerbangan sudah ada. Tapi belum dikasihkan ke kami. Tinggal menunggu jadwal penerbangan saja lagi. Kalau sudah ada akan kami umumkan. Intinya jangan tabrakan dengan jadwal pesawat KPC. Disesuaikan jadwal keberangkatannya saja,” jelasnya.
Pesawat perintis ini diagendakan akan diuji coba oleh pejabat Pemkab Kutim. Diharapkan, bisa dinikmati secara langsung oleh Bupati Kutim, Wakil Bupati, Sekda, dan pejabat lainnya.
“Usulkan nanti siapa yang ikut perdana. Kalau bisa bupati dan wakil. Untuk rute Sangatta-Balikpapan. Siapa tau bertepatan ada kunjungan kerja,” katanya.
Sebelumnya, pesawat printis kembali mogok. Penerbangan printis bersubsidi rute Sangatta-Balikpapan itu sudah berhenti beroperasi sejak Desember 2017 tahun lalu.
Hal ini disebabkan masa kontrak Pemkab Kutim telah berakhir. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Ikhsanuddin Syerpi dalam rapat rutin coffe morning menyampaikan kabar tersebut.
Ihsanuddin melaporkan kepada pimpinan rapat yakni Sekda Irawansyah, sejak 31 Desember penerbangan bersubsidi telah berhenti beroperasi karena kontrak yang ada hanya setahun.
Kini tengah dilakukan proses lelang untuk 2018 dan diusahakan segera rampung sedini mungkin. Kemungkinan Februari sudah bisa berjalan kembali seperti biasa.
Seperti diketahui 2017 lalu telah aktif layanan penerbangan printis Dimonim Air di Landasan Tanjung Bara. Warga umum bisa mengaksesnya dengan rute penerbangan Sangatta- Balikpapan yang harga tiket Rp.380.000 sebaliknya Balikpapan- Sangatta berkisar Rp.600.000. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: