BONTANG – Sampah selalu jadi masalah besar di kawasan perkotaan, termasuk di Bontang. Demi meraih kembali penghargaan Adipura, Pemkot Bontang fokus supaya tak ada lagi sampah yang sampai ke tempat pembuangan akhir (TPA) pada 2025.
Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang Heru Tiatmojo mengatakan, biasanya penghargaan Adipura diserahkan pada momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Namun ada kebijakan baru, setiap daerah harus menyusun kebijakan strategi daerah (jakstrada) dalam pengelolaan sampah.
“Alhamdulillah Bontang akhir Oktober sudah selesai Perwali Nomor 22 Tahun 2018 tentang Jakstrada sampai 2025,” jelas Heru di Jakarta, Minggu (13/1).
Dengan adanya perwali tersebut, tumpukan sampah di Bontang harus semakin menurun setiap hari hingga 2025. Harapannya tak ada lagi sampah sampai ke TPA. Sebab, di rumah tangga dan KSM sudah diolah sampahnya. “Ini yang membuat penghargaan Adipura molor diserahkan tahun 2017-2018,” ungkapnya.
Untuk 2018 juga tak ada lagi kategori Adipura. Baik kencana, buana, ataupun paripurna. Semua, lanjut Heri, disamaratakan seperti sebelumnya yakni hanya Adipura.
Peraihan Adipura tahun 2017-2018 ini merupakan yang ke-10. Ke depan, DLH terus berupaya mempertahankan dengan melahirkan inovasi baru terhadap pengelolaan sampah dan penghijauan di Bontang.
Senin (14/1) Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni dijadwalkan menerima penghargaan Adipura di Auditorium Dr Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Penghargaan tersebut akan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. (mga/kri/k16/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post