BONTANG – Belajar dari rumah (Study From Home). Ini mulai digalakkan pemerintah menyusul maraknya penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Ketimbang ruang kelas jadi ladang subur penyebaran virus SARS-CoV-2, otoritas memilih memindahkan belajar ke rumah.
Namun penerapan belajar dari rumah itu tak mudah. Banyak hal baru yang menyerainya. Belajar jarak jauh. Memanfaatkan teknologi kiwari dan segenap turunannya itu. Merumuskan metode pembelajaran yang aplikatif dan sesuai kondisi pandemi. Ini tak mudah, namun harus dilalui.
“Bagaimana caranya” menjadi pertanyaan pokok menghantui banyak sekolah di awal. Sejatinya banyak sekolah belum siap dengan metode baru ini.
“Jujur, di awal kami cukup kelabakan. Karena kami belum siap belajar online,” aku Kepala SD Negeri 001 Bontang Utara (BU), Yani Astutik, kepada Bontangpost.id, Sabtu (2/4/2020) siang.
Kendati belum siap, namun proses belajar laiknya di kelas tetap harus jalan. Dan itu tidak bisa di sekolah. Harus dari rumah. Walhasil, pandemi ini ikut memaksa pihak sekolah untuk berpikir kreatif.
Learning by doing, dan melakukan evaluasi saban harinya. Itu gencar dilakukan SDN 001 BU di masa pandemi ini.
Awalnya, sekolah menerapkan belajar daring seutuhnya, dan menggunakan aplilasi Google Classrooms. Namun ini meninggalkan persolan: pertama, tidak semua orang tua atau wali murid memiliki surel dan paham menggunakan aplikasi itu, dan kedua, ada murid yang benar-benar tak bisa mengakses belajar daring lantaran ketiadaan perangkat (Laptop atau ponsel cerdas).
Di tiap jenjang pendidikan, setidaknya ada 5-10 anak tak didukung perangkat. Pun, tak semua orang tua atau wali murid tergabung dalam group Whatsapp kelas.
“Masalah di awal banyak, mbak. Banyak yang kurang paham pakai aplikasi Google Classroom. Juga kami harus mengakomodir anak-anak kami yang enggak bisa belajar online,” bebernya.
Kembali sekolah melakukan evaluasi. Penggunaan Google Classroom ditiadakan, dan diganti Google Form yang lebih sederhana dan tak perlu surel. Kemudian untuk anak-anak yang tak punya perangkat. Mereka dihimpun dalam beberapa klaster. Jadi, tugas sekolah diantar ke masing-masing klaster dan mereka kerjakan seperti biasa laiknya belajar konvensional (Menggunakan alat tulis).
Mengirim tugas ke kediaman masing-masing klaster sedikit dimudahkan lantaran 60 persen dari total 560 murid di SDN 001 BU bermukim di Kampung Wisata Bontang Kuala. Kediaman mereka berdekatan, dan tak jarang merupakan sanak famili saja.
“Total ada sekitar 6 klaster. Tiap klaster isinya sekitar 8-10 anak. Tugas diantar ke tiap klaster. Trus tugas nanti dikumpul ke sekolah tapi cuma diwakili satu orang aja dari tiap klaster,” ungkapnya.
Selain harus berpikir kreatif, pandemi ini ternyata membawa sisi positif lain— blessing in disguise. Relasi sekolah dan orang tua/wali murid makin baik. Setiap persoalan yang menghampiri selama proses belajar ini dapat dibicarakan bersama. Semua orang diberi ruang untuk bicara. Semua orang diberi ruang untuk memberikan masukan, pun kritik.
“Kami ada grup komite sekolah. Anggotanya ada pihak sekolah: kepsek, guru-guru dan orang tua. Kami rajin diskusi di sana,” ungkapnya.
“Kerja sama juga semakin baik. Tiap ada tugas dari guru, juga pelu keterlibatan orang tua. Jadi interaksinya lebih intens lagi,” ujarnya, bangga.
Yani mencotohkan relasi baik sekolah dan orang tua. Ketua Komite Sekolah, dan beberapa anggota paguyuban sekolah dengan sukarela mengantarkan tugas dari sekolah ke tiap klaster. Juga membantu mengantarkannya kembali ke sekolah ketika tugas rampung.
“Kayak Ketua Komite Sekolah, Pak Mahmud. Beliau sering antarkan tugas anak-anak di BK. Karena kebetulan rumah mereka tetanggaan saja,” kata Yani.
Pandemi Covid-19 hingga kini masih berlangsung, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Kata Yani, kendati proses belajar-mengajar di sekolah belum bisa diadakan, segalanya belum normal. Namun itu tidak menjadi halangan untuk belajar, atau malas belajar. Justru pandemi memaksa semua harus belajar, dan berpikir kreatif.
“Walau pandemi, tetap harus semangat belajar jangan surut,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post