SEBUAH penelitian mengatakan anak dengan postur tubuh overweight (gemuk) atau obesitas berpotensi berisiko mengalami demam berdarah berat. Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis anak RSUD Taman Husada Arlita Putri Eka Vivin. Penilitian ini dilakukan oleh suatu lembaga di Malaysia. Negeri Jiran itu pun merupakan Negara tropis dengan kasus demam berdarah tinggi.
“Jadi ada hasil penelitian anak di bawah 18 tahun yang obesitas cenderung mengalami demam berdarah berat,” kata Putri.
Baca juga: Waspada, Bahaya DBD Masih Mengintai
Kategori demam berdarah berat ini ditandai dengan kondisi anak mengalami syok. Ditambah terjadi pendarahan di beberapa organ tubuh. Baik mulut, hidung, anus, paru-paru, maupun lambung.
“Bahkan risiko terbesar demam berdarah berat bisa menyebabkan kematian,” ucapnya.
Dituturkan dokter Putri, pasien anak berpostur gemuk memiliki sek lemak yang lebih dibandingkan pasien bertubuh kurus. Kelebihan sel lemak inilah yang saat digigit oleh nyamuk aedes aegypty membuat tubuh banyak membuang sitokin-sitokin implamasi.
“Kemudian menyebabkan reaksi komplikasi demam berdarah,” tutur dia.
Saat ini, korban meninggal di Kota Taman berjumlah tiga anak. Di rentan usia tujuh hingga sembilan tahun. “Dari ketiganya, satu statusnya overweight. Sementara dua berpostur obesitas,” ujar dokter Putri.
Baca juga: Berantas DBD, Pemberian Wolbachia Butuh Dana Rp 4 Miliar
Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan demam berdarah berat dialami oleh anak berpostur kurus. Termasuk, anak yang mengalami gizi buruk. Dijelaskan dia, nyamuk demam berdarah dapat menggigit manusia kapanpun. Akan tetapi pada umumnya, lebih sering menggigit di pagi hari.
“Mulai pukul 10.00 hingga 12.00 Wita,” paparnya.
Nyamuk aedes aegypty lebih menyukai air dalam kondisi bersih. Seperti di bak mandi, tatakan dispenser, vas bunga. Selain itu, nyamuk lebih menyukai tempat seperti gantungan baju hingga gorden. (ak/kp)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post