bontangpost.id – Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam khawatir APBD Bontang 2022 ini tidak terserap maksimal.
Pasalnya dari 79 proyek pengadaan barang dan jasa, 19 di antaranya dikoreksi dan tunda pengerjaannya pada tahun berikutnya.
Ia menduga gagalnya kegiatan tersebut, disebabkan lambannya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melengkapi prasyarat yang diminta oleh panitia lelang. Padahal, politikus Golkar itu mengaku pengesahan anggaran murni tahun ini sudah cepat dilakukan. Jika dibandingkan dengan daerah lain di Kaltim, sementara tidak sampai 50 kegiatan yang berjalan.
“Ini sudah masuk pertengahan Juli, tapi kenapa sampai sekarang masih ada saja kegiatan yang belum berjalan,” kata pria yang biasa disapa Faiz ini, Senin (11/7/2022).
Dia berharap wali kota dan sekretaris daerah bertanggung jawab untuk menegur OPD yang lamban kerjanya. “Pak Basri saya pikir perlu tegas menyikapi ini,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan (ULP) Sekretariat Daerah Yessi Waspo mengatakan, tahun ini pemerintah sebenarnya merencanakan 79 proyek pengadaan barang dan jasa.
Namun karena mempertimbangkan anggaran, akhirnya pemerintah terpaksa mengoreksi sejumlah kegiatan.
Tercatat ada 19 kegiatan yang harus dikoreksi meski sebelumnya sebelumnya telah di input dalam sistem informasi rencana umum pengadaan (SiRUP). “Artinya tahun ini sisa 60 kegiatan akan dikerjakan,” ucap Yessi kemarin. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post