bontangpost.id – Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan membantah antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU Kota Bontang disebabkan berkurangnya kuota.
Menjawab hal itu, Manager Comrel dan CSR Area Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga August Susanto Satria mengaku penyaluran BBM subsidi jenis pertalite sudah sesuai dengan kuota yang ditetapkan.
Bahkan, ia menegaskan tidak ada pengurangan jumlah kuota di setiap SPBU dalam penyaluran setiap harinya.
“Tidak benar kalau ada kelangkaan atau pengurangan pertalite. Karena BBM dikirim setiap hari sesuai kuota, stok aman dan tersedia sesuai dengan kuota yang ditetapkan,” tegasnya.
Bilang Satria, hingga 30 Oktober 2022 Pertamina telah menyalurkan 82 persen pertalite untuk Kota Bontang dari total kuota yang ditetapkan. Yakni sebesar 21.321 Kiloliter (KL). Artinya, menjelang akhir 2022 terdapat 146 KL yang tersedia. “Itu saja sudah melebihi kuota yang ditetapkan,” singkatnya.
Kendati demikian, untuk mengecek mengularnya antrean BBM Subsidi di Bontang. PT Pertamina menganalisa terlebih dahulu soal penyebab panjangnya antrean kendaraan.
Hasil pengamatan sementara panjangnya antrean disebabkan migrasi pengguna Pertamax dan BBM nonsubsidi lainnya. Hal ini disebabkan oleh disparitas harga yang cukup tinggi antara pertalite dengan BBM nonsubsidi.
“Saya kira memang saat ini adanya peningkatan jumlah pengguna pertalite hampir di seluruh wilayah. Tidak hanya Bontang,” sebutnya.
Ia mengaku, sampai saat ini masih terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, instansi setempat, dan aparat berwajib untuk menjaga saluran distribusi BBM subsidi.
“Kami menghimbau masyarakat mampu untuk beralih ke BBM nonsubsidi yg sudah tersedia di Bontang yakni Pertamax Series dan Dex Series. Agar produk BBM subsidi dapat dikonsumsi oleh masyarakat yang berhak,” tukasnya.
Sebelumnya, Pengawas SPBU Akawy Sudarmin mengatakan antrean kendaraan sudah berlangsung sebulan terakhir. Dalam sehari pihaknya mengorder 16 kiloliter (KL) pertalite.
Namun, jumlah yang datang tidak pasti terpenuhi. Beberapa kali pihaknya hanya mendapat setengah dari permintaan. Yakni delapan KL. “Kadang pertalite yang datang 16 KL. Tapi, tidak jarang yang datang 8 KL juga. Makanya kami salurkan apa yang ada saja,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post