BONTANG – Panitia khusus (pansus) banjir menggelar pertemuan dengan tim akedemisi dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Senin (8/10) lalu. Pada pertemuan itu dipaparkan hasil analisa yang telah dilakukan oleh tim Unmul. Salah satunya terkait penyebab terjadinya banjir pada November 2017 yakni adanya kerusakan daerah aliran sungai (DAS). Hal ini pun disimulasikan oleh tim penyaji.
Dikatakan Ketua Pansus Banjir Bakhtiar Wakkang, kondisi DAS yang belum rusak dialiri 63 meter kubik per detik. Banyaknya rawa membuat Bontang tidak banjir. Sementara kondisi DAS rusak diperoleh debit air 92,83 meter kubik per detik. Pada debit besar ditambah kondisi tata guna lahan yang kurang akan resapan air membuat Bontang dipastikan terkena banjir.
“Berdasarkan paparan dari Unmul, banjir Bontang diyakini dipengaruhi oleh kerusakan DAS Bontang,” kata pria yang akrab disapa Tiar ini.
Tak hanya itu, buruknya tata guna lahan di Bontang juga menjadi penyebab banjir. Politisi NasDem ini berujar daerah yang seharusnya menjadi resapan air justru dipadati dengan permukiman. “Banyak juga yang mendirikan bangunan di bantaran sungai,” ujarnya.
Akibatnya, upaya penertiban susah dilakukan Pemkot Bontang. Pasalnya sebagian besar dari penduduk yang bermukim di bantaran sungai telah memegang sertifikat. Menurutnya, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah ialah dengan tidak memberikan fasilitas penunjang. Mulai dari pasokan aliran listrik maupun air. “Karena pasti orang akan mencari dua itu, jadi saran saya jangan diberi,” ucapnya.
Adapun saran yang ditawarkan tim akademisi ialah pembuatan bendungan di bagian hulu. Tak hanya itu, Pemkot Bontang dipandang perlu membuat kolam retensi di bagian hilir. Tim Unmul pun juga meminta agar masterplan pengendalian banjir ditinjau kembali.
Berkenaan dugaan sebelumnya, tim akademisi menilai aktivitas pertambangan di bagian hulu bukan merupakan penyebab utama banjir. Meskipun ada potensi walaupun dengan skala relatif kecil. “Ada potensinya tapi kecil saja,” tutur Tiar.
Nantinya, Pansus Banjir akan melakukan pertemuan kembali dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS). (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: