BONTANG- Erau Pelas Benua adalah salah satu pesta budaya masyarakat Kutai yang bermukim di Kelurahan Guntung. Kegiatan ini sudah menjadi ciri khas Kota Bontang karena telah digelar rutin setiap tahunnya. Erau Pelas Benua ini bertujuan untuk membersihkan dan memohon perlindungan agar Kota Bontang bersih dan terhindar dari segala mara bahaya.
Prosesi tepung tawar dan beluluh, penyalaan obor brong serta pendirian rondong ayu sebagai tanda dimulainya pelaksanaan Erau Guntung Tahun 2018 yang dibuka secara resmi Wakil Wali Kota Bontang Basri Rase di Panggung Adat Kutai Kelurahan Guntung, Selasa (25/9) pagi.
Selain dihadiri Basri Rase bersama istrinya Hapidah, juga hadir Putra Mahkota Sultan Kutai Karta Negara Ing Martadipura Adji Pengeran Adipati Prabu Anum Surya Adiningrat beserta rombongan Kesultanan Kutai, unsur Forkopimda Kota Bontang, serta perwakilan perusahaan.
Dalam sambutannya, Basri Rase menyampaikan, setiap tahun dilaksanakan Erau Pelas Benua di kelurahan Guntung dengan tujuan di antaranya untuk menyosialisasikan nilai-nilai inklusi sosial yang hidup dan berkembang di tengah komunitas masyarakat Adat Kutai, dan untuk mendorong terciptanya komunitas masyarakat Adat Kutai yang inklusi baik di sisi pluralitas adat istiadat.
“Selain itu, Erau Pelas Benua ini selain menjadi ritual untuk menolak bala agar Kota Bontang terhindar dari segala mara bahaya, juga bertujuan untuk melestarikan kebudayaan. Adat istiadat masyarakat Kutai yang telah terbukti mampu menjaga harmonisasi alam dan lingkungan untuk kehidupan sosial, mengingat nilai-nilai budaya merupakan salah satu perekat yang kuat dan kokoh bagi masyarakat Kota Bontang,” terangnya
Lebih lanjut Basri yang mendapat gelar sebagai Temenggung Mangku Praja ini mengharapkan, melalui pelaksanaan Erau Pelas Benua ini dapat membangkitkan semangat dan akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan Pemerintah Kota Bontang serta mampu meningkatkan potensi wisata Kota Taman, mengingat sangat vitalnya urgensi nilai-nilai budaya dan adat istiadat dalam membangun sendi-sendi kehidupan masyarakat.
“Kami berharap pelaksanaan Erau Pelas Benua Guntung melalui seni dan kebudayaan yang dilaksnakan selama sepekan dapat memberikan arti penting baik bagi masyarakat Kutai sendiri, Pemerintah Kota Bontang serta masyarakat luas pada umumnya dengan berbaur bersama menjadi satu pada Erau Pelas Benua ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Adji Pengeran Adipati Prabu Anum Surya Adiningrat mengapresiasi konsistensi Pemerintah Kota Bontang dalam melestarikan budaya, khususnya budaya Kutai melalui Erau Pelas Benua yang telah menjadi salah satu kearifan lokal dan identik dengan warga pinggiran, seperti Guntung dan Bontang Kuala yang secara geografis berada di garis pinggiran Kota Bantang.
“Kami dari Kesultanan sangat terpukau dengan penampilan tari Nusantara yang ditampilkan pada pembukaan Erau Tahun 2018 yang begitu menarik dan benar-benar menyatukan seluruh etnis budaya di seluruh Indoensia. Ini harus di pelihara supaya menghantarkan Guntung menjadi tujuan wisata adat,” tegasnya (hms7)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post