BONTANG – Bantuan dari Pemkot Bontang terkait pemberian tas, sepatu dan seragam gratis sudah disalurkan ke semua pelajar di Kota Bontang. Tahun 2018 nanti, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menginginkan memberi seragam batik kuntul perak untuk digunakan di hari tertentu. Neni juga meminta masyarakat menyambut baik bantuan yang diberikan Pemkot Bontang. Tetapi, jika ada sekolah swasta yang tidak mau menerima maka Neni tak akan memberinya.
Dikatakan Neni, anggaran 20 persen untuk pendidikan itu tentu didalamnya ada infrastruktur, ada peningkatan SDM, dan kelengkapan alat tulis. Sehingga, jika dari 20 persen dari Rp 180 miliar ada keinginan untuk membatu orang tua yang tidak mampu. Dilanjutkan Neni, jika berbicara soal pendidikan, antara orang miskin dan tidak miskin itu bedanya sangatlah tipis.
Sehingga, mimpi Neni dalam memberikan baju seragam, tas dan sepatu gratis diharapkan bisa diterjemahkan dengan ‘kewajiban’ memakainya. Pasalnya, ada beberapa sekolah yang mewajibkan semua muridnya menggunakan tas dan sepatu pemberikan Pemkot Bontang. “Jadi bagaimana kepala dinas menterjemahkan itu kepada sekolah-sekolah,” jelas Neni saat ditemui beberapa waktu lalu.
Ke depan, pihaknya tetap akan mengalokasikan seragam gratis tetapi jenis batik yakni batik kuntul perak. Untuk proses pembuatannya harus dilakukan oleh orang Bontang dan jangan dibawa ke luar daerah. “Jika di tempat lain bisa dengan harga murah seperti tas yang luar biasa mewah dengan harga yang murah, maka di Bontang pun harus ada,” ujarnya.
Neni berujar, nantinya jika seragam batik sudah terwujud, ada satu kebanggan jika di hari tertentu menggunakan batik kuntul perak. Namun kembali lagi dirinya mengatakan, tetap akan melihat kemampuan keuangan daerah. “Untuk anak yang baru masuk, tetap kami beri, tetapi kelas 3 SMA tidak dapat karena mau lulus, sama juga dengan SD kelas 6 yang mau masuk ke SMP, karena kami sudah mendata sebelumnya dan kualitas yang kami berikan ini tidak asal-asalan,” ungkapnya.
Neni mengatakan, jika Pemkot sudah berbuat baik tetapi masih ada yang tidak suka itu hal yang wajar. Sehingga, bagi sekolah swasta yang anak-anaknya tidak mau menggunakan tas dan sepatu pemberian Pemkot, maka jika ada pembagian gratis lagi tidak akan mendapatkan jatah. “Tidak susah, kalau tidak mau ya tidak usah diberi lagi, gampang kan?” tutup Neni sambil tersenyum. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: