Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Senin, 27 Maret 2023
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Bontang

Bayi Korban Gempa Palu Lahir di Bontang

Reporter: M Zulfikar Akbar
Kamis, 4 Oktober 2018, 06:00 WITA
dalam Bontang
Reading Time: 2 mins read
A A
LAHIRKAN ANAK KEDUA: Irma (berbaring) melahirkan bayi laki-laki di RS Amalia Bontang, Rabu (3/10) siang kemarin.
(MEGA ASRI/BONTANG POST)

LAHIRKAN ANAK KEDUA: Irma (berbaring) melahirkan bayi laki-laki di RS Amalia Bontang, Rabu (3/10) siang kemarin. (MEGA ASRI/BONTANG POST)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

BONTANG – Gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala pada Jumat (28/9) lalu tentu membawa luka mendalam bagi para korban. Gempa berkekuatan 7,7 SR itu telah memakan lebih dari 100 nyawa dan menghancurkan banyak bangunan.

Namun di balik musibah tersebut, ada kebahagiaan tersendiri bagi seorang wanita bernama Irma, korban gempa dan tsunami asal Palu yang mengungsi di Bontang. Pasalnya, wanita berusia 27 tahun itu melahirkan seorang bayi berjenis kelamin laki-laki di RS Amalia Bontang, Rabu (3/10) siang kemarin.

Adik ipar Irma, Kiki, mengatakan saat gempa terjadi Irma dan anak pertamanya sedang berada di dalam rumah toko (ruko) miliknya di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Talise, Kota Palu. Sementara sang suami berada di luar rumah. Ketika merasakan guncangan, kata Kiki, sang kakak berlari dengan kondisi hamil 9 bulan sambil menggendong anak pertamanya yang baru berusia 1 tahun.

Baca Juga:  Kutim Waspada Napi Kabur dari Palu

“Pas keluar dari rumah sempat jatuh. Di jalan dia lihat ada mobil saudara, niatnya mau ikut, tapi kakak saya ini lihat air (tsunami, Red.) dari belakang, makanya mereka lari ke tempat yang tinggi,” tutur Kiki saat ditemui di Ruang Cempaka RS Amalia Bontang, Rabu (3/10) kemarin malam.

Ketika kondisi Palu sudah mulai aman, mereka pun sempat bermalam di rumah keluarga. Keesokan harinya Irma mengalami pendarahan dan langsung dibawa ke rumah sakit. Namun rumah sakit yang dituju tidak beroperasi, akhirnya beralih ke rumah sakit lain.

“Saat diobservasi belum ada kontraksi namun masih pendarahan. Akhirnya minta pulang dan diizinkan,” ujarnya.

Baca Juga:  Edukasi Pelajar Lewat Lukisan, Sumbangkan Hasil Penjualan untuk Korban Gempa Palu 

Saat hari keempat pascagempa, mereka mengungsi ke rumah keluarga di Mamuju menggunakan mobil. Dari sana, mereka lantas memutuskan untuk ke Bontang melalui jalur udara, hingga akhirnya tiba Selasa (2/10) lalu, sekira pukul 20.00 Wita.

“Kami lima orang dari Palu memutuskan ke Bontang karena dinilai aman,” beber dia.

Kiki menjelaskan, rumah sang kakak di Palu hanya berjarak 1 kilometer dari laut. Oleh karenanya, saat tsunami terjadi wilayah sekitar rumah sangat terdampak. Irma sendiri mengaku saat di perjalanan hingga sampai Bontang sudah terasa kontraksi.

“Selama menuju Bontang, perut saya sudah sakit,” kata Irma.

Sementara itu, Florentina Siahaan dibantu dokter spesialis kandungan Fakhruzzabadi yang menangani persalinan Irma menyatakan, kondisi pasien saat masuk rumah sakit sekira pukul 13.50 Wita sudah dalam kondisi lemas akibat perjalanan jauh dari bencana. Apalagi, sempat mengalami perjalanan jauh hingga ke Mamuju. Namun, kondisi vital pasien dalam keadaan stabil termasuk bayi dalam kandungannya.

Baca Juga:  Kapal Bantuan Korban Gempa Palu Hilang

“Kami observasi dan sudah bukaan empat, tak lama sekira pukul 14.30 Wita bayi lahir dengan selamat secara normal,” ungkapnya.

Saat pendarahan sebelumnya dianggap wajar karena tanda-tanda lahiran. Florentina juga menyatakan kondisi ibu sampai saat ini masih stabil. “Tidak terdapat trauma fisik. Bayi lahir sehat dengan berat 3,1 kilogram,” ujarnya.

Melihat kondisi pasien yang stabil, maka jika memungkinkan pasien bisa pulang dalam waktu dekat. (mga)

Print Friendly, PDF & Email

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: Gempa PaluIbu Hamilmelahirkan
PindaiBagikan49Tweet31Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Berpuasa saat hamil memang diperbolehkan. Akan tetapi, ada syarat yang harus dipenuhi ibu hamil terutama saat sedang hamil muda atau trimester pertama. (ANGGER BONDAN/JAWA POS)

Puasa saat Hamil Muda Lebih Berisiko, Ini 3 Alasannya

Senin, 11 April 2022, 19:00 WITA
Ilustrasi

Perhatikan 4 Hal Penting Agar Ibu Hamil Aman Berpuasa

Sabtu, 2 April 2022, 10:51 WITA
Tak Didampingi Bidan, Bayi di Balikpapan Lahir di Dalam Mobil 1

Tak Didampingi Bidan, Bayi di Balikpapan Lahir di Dalam Mobil

Sabtu, 25 Desember 2021, 13:20 WITA
Penjelasan Dokter Kandungan Soal Vaksinasi Ibu Hamil 2

Penjelasan Dokter Kandungan Soal Vaksinasi Ibu Hamil

Jumat, 10 September 2021, 20:49 WITA
Ilustrasi

Risiko Tinggi Terpapar Covid-19, Usia Kandungan Tujuh Bulan Wajib WFH

Sabtu, 14 Agustus 2021, 16:00 WITA
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Pixabay

Bumil, 6 Jenis Makanan Ini Bisa Cegah Bayi Lahir dengan Kondisi Cacat

Kamis, 21 Januari 2021, 16:00 WITA
Postingan Selanjutnya
Palu Ketika Tanpa Koran 3

Palu Ketika Tanpa Koran

Komentar Anda

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Pasar Ramadan di Jalan Ahmad Yani (Nasrullah/bontangpost.id)

Tiga Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Bontang

Sabtu, 25 Maret 2023, 12:30 WITA
Seorang pria terekam CCTv membawa kabur motor di Gunung Elai

Pria Diduga Maling Motor di Gunung Elai Terekam CCTv

Rabu, 22 Maret 2023, 13:02 WITA
Pengunjung pusat thrift di Semarang sedang memilah baju bekas. (Radar Semarang)

Curhat Pengusaha Thrift di Bontang dan Harapan Bangkitnya Brand Lokal

Kamis, 23 Maret 2023, 13:30 WITA
Truk amblas di jembatan KM 5 terjadi pada Januari lalu

Hoaks! Truk Amblas di Jembatan KM 5 Bikin Macet

Sabtu, 25 Maret 2023, 10:28 WITA
Wali Kota Bontang Basri Rase

Tanggapi Larangan Bukber, Basri; Jangan Sampai Covid Naik Lagi

Jumat, 24 Maret 2023, 09:16 WITA
Ilustrasi

Keluarga Berisiko Stunting Bakal Dapat Bantuan Daging Ayam dan Telur

Senin, 27 Maret 2023, 08:38 WITA
Direksi Pupuk Kaltim bersama Direktur Perlindungan BNPT Imam Margono (tengah).

Gandeng BNPT, Pupuk Kaltim Perkuat Pengamanan Obvitnas dari Potensi Terorisme

Minggu, 26 Maret 2023, 17:27 WITA
Motor balap liar yang disita polisi

Bubarkan Balap Liar di Gunung Sari, Polisi Sita Dua Motor

Minggu, 26 Maret 2023, 09:52 WITA
Warung kelontong di Berbas Pantai kedapatan jual miras ilegal

Tiga warung Kelontong Kedapatan Jual Miras, Kena Denda Tipiring Rp 1,5 Juta

Minggu, 26 Maret 2023, 09:37 WITA
Lima warga Muara Badak ditangkap karena berjudi

Bulan Puasa Main Judi, 5 Kakek Terancam 4 Tahun Penjara

Minggu, 26 Maret 2023, 09:16 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.
Developed by Vision Web Development

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.
Developed by Vision Web Development