BONTANG – Pemkot Bontang mengklaim menyiapkan Rp 41 miliar untuk penanganan Covid-19. Hal itu dikatakan Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni saat ditemui, Sabtu (16/5/2020) siang.
Dikatakan, duit itu digunakan untuk mendanai Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp 500 ribu untuk sekitar 12 ribu warga. Menggratiskan tagihan PDAM untuk 3 bulan. Juga mendanai pembangunan ruang isolasi darurat di RSUD Taman Husada. Serta kegiatan lain terkait Covid-19. Semisal patroli, penjagaan di Tugu Selamat Datang, kegiatan tim Covid-19 yang bermarkas di Gedung PSC, dan lain sebagainya. Dari Rp 41 miliar tersebut, baru Rp 10 miliar yang digunakan.
“Sudah kami laporkan ke Kemenkeu. Sementara Bontang bakal pakai Rp 41 miliar untuk Covid-19. Kemungkinan untuk ditambah sangat bisa, tapi bila kondisi memburuk,” bebernya.
Anggaran Rp 41 miliar tersebut berasal dari rasionalisasi yang dilakukan pemkot. Itu menindaklanjuti Surat Keputusan Bersama (SKB) dua Menteri, yakni Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri terkait refocusing anggaran. Hasil rasionalisasi sejatinya lebih besar. Yakni, Rp 149 miliar. Namun, kata Neni, itu masuk dalam dana tak terduga (DTT).
“Enggak mungkin lah Rp 149 miliar itu dipakai buat Covid-19 semua. Bantu warga yang kena longsor di Loktuan, misalnya. Atau untuk pemulihan ekonomi setelah pandemi, ini diambil dari DTT juga nantinya,” tuturnya.
Versi berbeda diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Bontang Rustam. Dia menerangkan anggaran Covid-19 itu Rp 149 miliar. Terbagi dalam 4 pos mata anggaran. Terdiri dari kesehatan, pembelian PCR, pemulihan, dan setelah Covid-19.
“Kalau enggak salah begitu, coba cari info lagi, yang jelas untuk empat sumber,” ungkapnya saat dihubungi bontangpost.id Minggu (17/5/2020).
Anggaran itu diusulkan sebanyak 3 kali. Pertama hanya sebesar sekira Rp 20 miliar, kemudian sekira Rp 53-60 miliar. Terakhir rasionalisasi anggaran sesuai dengan petunjuk Kementerian Keuangan harus memperbanyak anggaran untuk Covid-19 maka disepakati Rp 149 miliar.
“Itu baru pagunya, itu yang diposkan, baru terbelanjakan Rp 11 miliar,” ucapnya.
Katanya, ketika Covid-19 ini berakhir anggaran yang belum dipergunakan akan dikembalikan.
“Jangan masyarakat salah persepsi uang itu akan dihabiskan, tidak. Karena tren virus ini sudah mulai menurun,” ucapnya.
Untuk Rp 41 miliar itu, katanya, kemungkinan anggaran yang telah terpakai. Mengingat beberapa hari lalu sudah Rp 11 miliar.
“Pembelian-pembelian dari pihak ketiga sudah mencapai Rp 41 miliar, namun belum tertagihkan, mungkin sekarang sudah tertagihkan. Jadi update-nya berubah-ubah,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post