Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Sabtu, 4 Februari 2023
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Bontang

Curhat Mahasiswa Bontang di Luar Negeri Selama Puasa dan Pandemi (1): Terkurung di Kamar, Tiap Pagi Dicek Suhu Tubuh

Reporter: Redaksi
Minggu, 17 Mei 2020, 18:30 WITA
dalam Bontang, Feature
Reading Time: 3 mins read
A A
Intan Eka Puspa Sari saat berada di Taman Kolomenskoe, Moskow, Februari lalu. Kini dia hanya bisa menghabiskan waktu di kamar asrama setelah pemerintah Moskow memberlakukan lockdown. (Dok/Pribadi)

Intan Eka Puspa Sari saat berada di Taman Kolomenskoe, Moskow, Februari lalu. Kini dia hanya bisa menghabiskan waktu di kamar asrama setelah pemerintah Moskow memberlakukan lockdown. (Dok/Pribadi)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Ramadan di negeri orang selalu menyisakan cerita. Apalagi dalam situasi pandemi seperti saat ini. Bontangpost.id akan membagi cerita para mahasiswa dari Bontang selama berpuasa di tanah rantau. Dimulai dengan pengalaman Intan Eka Puspa Sari, yang menempuh pendidikan di Russian University of Transport.

SUDAH dua pekan saya di kamar saja. Di ruangan sekitar 6 x 8 meter. Dilengkapi dua kamar, satu WC, dan satu kamar mandi.  Dihuni lima orang.

Keadaan yang benar-benar, tidak terbayangkan sebelumnya. Ketika Covid-19 mulai menyebar, saya merasa biasa saja. Waktu kuliah diliburkan, saya masih berpikir positif. Tapi semenjak asrama ditutup karena ada mahasiswa yang positif corona, saya tidak tenang. Pikiran ke mana-mana. Kami harus di kamar selama dua pekan.

Sekarang di setiap lantai ada penjaganya. Mereka memakai seragam. Kami tidak boleh keluar kamar, kecuali mengambil makanan pembagian dan buang sampah setiap pukul 20.00-20.30.

Kesempatan itu jadi ajang refreshing buat saya bisa keluar kamar meskipun hanya di koridor. Keadaannya tidak menyenangkan, bukan karena teman-teman yang tidak asyik, tapi karena kami mulai jenuh hanya di dalam kamar.

Bayangkan, di ruangan itu, selama 24 jam tidak ketemu orang lain. Sebagai hiburan, saya menelepon keluarga di rumah. Cerita tentang puasa di Indonesia. Sebenernya ada sedikit iri, sedikit rasa pengin balik ke Indonesia, tapi karena merasa tidak aman untuk orang-orang rumah mendingan saya di sini saja. Ibu juga bilang seperti itu waktu saya komunikasi pada Februari lalu. Dia khawatir saya malah tertular di jalan.

Baca Juga:  Keren, Anak Kaltim ini Bikin Aplikasi Layanan Bantuan Hukum Advokado

Setiap pagi, kamar kami diketuk. Untuk mengecek suhu tubuh. Kami sebut itu gedoran cinta. Petugas akan menggedor pintu sampai semuanya bangun. Pintu kami juga digedor seperti itu kalau ada pembagian makanan. Rasanya sudah seperti tahanan.

Sebenarnya, untuk pengukuran suhu itu sudah dilakukan sebelum kami diisolasi. Dari awal kampus diliburkan kami sudah rutin cek suhu tubuh. Mulai dari dokter dan perawat yang memakai baju dinas biasa. Sampai sekarang mereka ngecek kami pakai APD.  Saya merasa seperti virus. Ha ha ha. Tetapi tidak apa, asramaku soalnya sudah zona merah.

Kalau makanan pembagian jangan ditanya gimana rasanya. Hambar Ha ha ha.  Banyak mahasiswa asing yang protes. Apalagi di asrama ini banyak muslim yang puasa. Jadi ingin makanan halal. Dekan kampus sampai meyakinkan lewat grup WhatsApp kalau makanan yang dikasih itu halal. Dan mereka tahu kalau kami tidak boleh makan babi.

Baca Juga:  Ajak Makan Ikan Papuyu, Dinasihati Pentingnya Sebuah Reward

Persoalan makanan tidak selesai sampai halal dan haram saja. Ada saja tuntutan mahasiswa. Ini mungkin karena kami tidak boleh keluar. Belum lagi kami tidak boleh mengunakan dapur. Dapur ditutup. Dapur cuma ada satu di setiap lantai. Jadi kalau mau masak, ya, kami ke dapur buat nyiapin makanan buka puasa.

Tapi, Ramadan kali ini kami tidak bisa menggunakan dapur. Walhasil kami buka dan sahur dengan makanan pembagian dari asrama, yang kemarin membuat saya tiba-tiba bolak-balik WC karena salah makan.

Saya memang sedikit susah terkait makanan. Karena terkadang laukmya ikan. Sedangkan saya tidak bisa makan ikan. Alhamdulillah saya sudah stok sosis. Kami juga menyimpan risoles dan sosis Solo di pendingin, lalu digoreng saat buka puasa.

Satu yang saya syukuri, kami masih bisa buka puasa bareng. Meski cuma berlima, terpenting tidak sendirian. Masih tetep ada rasa kekeluargaannya. Puasa di sini lebih lama. Sahur pukul 01.30 dan buka puasa pukul 20.30. Meski Muslim di Rusia minoritas, penduduknya tetap menghargai kami yang berpuasa.

Baca Juga:  Berawal Mesin Boat Mati di Tengah Laut, Ini Kisah Unik Nelayan Nikahi Bule Perancis

Di Rusia, tidak ada libur Ramadan dan Lebaran. Tahun lalu, selesai Salat Idulfitri  di KBRI saya langsung ke kampus, karena ada jam kuliah. Tahun ini KBRI sudah mengumumkan bahwa tidah ada Salat Idulfitri. Sedih sekali baca surat pengumumannya. Tapi mau bagaimana lagi, pandemi ini benar-benar bikin semuanya berantakan.

Harusnya bisa ngerasain rendang, sate, dan bakso. Nostalgia makanan khas Indonesia di KBRI. Satu kebiasaan rutin, kami anak-anak Kaltim lakukan ketika Ramadan. Biasanya kami melakukan buka bersama dengan mahasiswa Indonesia seasrama, sekalian Salat Tarawih. Sedih sih kalau diingat.

Oia, satu lagi. Puasa kali ini tidak ada kurma sama sekali. Puasa tanpa kurma itu tidak enak. Semoga Ramadan tahun depan bisa makan kurma sepuasanya. Puasa kali ini tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup. Dan sekarang ditambah 2 minggu ke depan karena makin banyak anak asrama yang terpapar covid-19. (edw)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: featuremahasiswa bontangrusia
PindaiBagikan102Tweet64Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Suaji warga Guntung penerima Kalpataru (Nasrullah/bontangpost.id)

Mengenal Sosok Suaji, Warga Bontang Penerima Kalpataru

Sabtu, 11 Juni 2022, 14:00 WITA
Fulgentia Marianne (Nasrullah/bontangpost.id)

Mengenal Fulgentia Marianne, Siswa Bontang yang Lolos Menjadi Paskibraka

Selasa, 31 Mei 2022, 10:00 WITA
Wakil Wali Kota Bontang Najirah. (dok pribadi)

Semangat Kartini ala Najirah; Mengurus Daerah, Menjadi Ayah dan Ibu Sekaligus

Kamis, 21 April 2022, 20:20 WITA
Pasukan Rusia dilaporkan terus merangsek wilayah-wilayah utama Ukraina dan kini semakin mendekati Ibu Kota Kiev. (Foto: REUTERS/CARLOS BARRIA)

Pasukan Rusia 32 Kilometer dari Kiev, Perang Kota Bisa Terjadi

Jumat, 25 Februari 2022, 15:00 WITA
Denni Mappa.

Cerita Inspiratif Denni Mappa, Cerdik Baca Peluang, Kembangkan Bisnis Kesehatan

Selasa, 15 Februari 2022, 15:00 WITA
Pelajar SMP YPK Kinasih Listyannisa Priyono kembali merajut mimpi melalui ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) kategori solo vokal tahun ini mewakili Bontang dan Kaltim. (ADIEL KUNDHARA/KP)

Perjalanan Kinasih Listyannisa Priyono di FLS2N; Kembali Tembus Tingkat Nasional, Targetkan Tiga Besar

Minggu, 29 Agustus 2021, 11:02 WITA
Postingan Selanjutnya
Ilustrasi. (suara.com)

Dinyatakan Sembuh, Dua Pasien Covid-19 Dipulangkan

Komentar Anda

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Ilustrasi

500 KK di Bontang Terdata Penerima Bantuan Pangan Nontunai

Senin, 30 Januari 2023, 11:10 WITA
Masih banyak pelaku UMKM yang tak mengambil bantuan langsung tunai

900 Pelaku UMKM di Bontang Belum Ambil BLT

Senin, 30 Januari 2023, 11:56 WITA
Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prasetya (Yulianti Basri/bontangpost.id)

Hoaks Penculikan Anak di Sekolah, Kapolres Imbau Tetap Waspada

Selasa, 31 Januari 2023, 14:32 WITA
Dua Spesialis Pencuri Tabung Gas Dibekuk, Masih di Bawah Umur 1

Dua Spesialis Pencuri Tabung Gas Dibekuk, Masih di Bawah Umur

Senin, 30 Januari 2023, 08:53 WITA
Tahun ini pembangunan turap berada di dua kelurahan yakni Gunung Elai dan Api-Api

Penurapan Sungai Sepanjang 580 Meter di Dua Kelurahan Butuh Rp 28,2 Miliar

Kamis, 2 Februari 2023, 12:00 WITA
Pindang bandeng asam manis

Resep Pindang Bandeng Kuah Asam Manis, Cocok Menemani Akhir Pekan

Sabtu, 4 Februari 2023, 12:26 WITA
Deretan rumah di kawasan Pantai Harapan akan ditata ulang agar kondisi lingkungan menjadi lebih rapi.

Permukiman Kumuh di Prakla Bakal Ditata, Masterplan dan DED Butuh 1,5 Miliar

Sabtu, 4 Februari 2023, 11:29 WITA
Tiga Instansi Kurang Bertaji Usut Kasus IUP Palsu 2

Tiga Instansi Kurang Bertaji Usut Kasus IUP Palsu

Sabtu, 4 Februari 2023, 10:05 WITA
SDN 011 Gusung Belum Punya Ruang Guru 3

SDN 011 Gusung Belum Punya Ruang Guru

Sabtu, 4 Februari 2023, 08:24 WITA
Pupuk Kaltim salurkan bantuan untuk korban banjir

Peduli Korban Banjir, Pupuk Kaltim Salurkan Seribu Paket Makanan

Jumat, 3 Februari 2023, 21:41 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.
Developed by Vision Web Development

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.
Developed by Vision Web Development