Kisah Inspiratif Warga Bontang: Irianto (138)
Memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik menjadi modal utama Irianto bisa memimpin pertandingan bulu tangkis hingga ke skala Asia.
Bambang, Bontang
Siapa yang menyangka jika wakil Rektor Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang (STTIB) itu ternyata juga seorang wasit bulu tangkis level Asia. Dalam setahun, pria kelahiran Polewali Mandar, 11 September 1970 itu setidaknya bisa pergi ke luar negeri untuk memimpin kejuaraan bulu tangkis Asia, 2-3 kali.
“Sebenarnya setiap bulan ada saja undangan panggilan untuk menjadi wasit. Namun karena di sisi lain saya juga sebagai guru dan dosen, sehingga tergantung izin yang diberikan oleh yayasan,” ungkap bapak satu anak itu.
Suami Asriani itu sudah melakoni profesi sebagai wasit bulu tangkis profesional sejak 2001. Memulai karier dari ikut seleksi wasit di tingkat kabupaten/kota, kemudian naik di tingkat provinsi, naik ke nasional, dan terakhir mendapatkan Sertifikat Badminton Asia Certification (BAC) di Tahun 2013. (Selengkapnya lihat grafis).
Sertifikat inilah yang membuat dirinya bisa memimpin pertandingan kejuaraaan bulu tangkis berskala Asia. Tahun ini, dirinya pun akan mencoba ikut seleksi lagi untuk mendapatkan Sertifikat Akreditasi Badminton World Federation (BWF) agar bisa memimpin pertandingan bulu tangkis berskala dunia.
“Di Asia yang punya sertifikat BAC hanya ada enam orang saja. Dari Surabaya dua, Jawa Barat dua, Makassar satu, dan Bontang satu,” ujarnya.
Irianto menceritakan, awal ketertarikannya menjadi wasit ini karena senang menonton pertandingan bulu tangkis. Di sisi lain, warga Gunung Telihan itu juga memiliki cita-cita untuk bisa pergi ke luar negeri.
Karena ditunjang dengan kemampuannya yang bisa berbahasa Inggris dengan baik, sehingga kariernya bisa menjadi wasit bulu tangkis Asia dapat dilalui dengan mudah. Kata dia, sebenarnya di Kaltim ini banyak memiliki wasit yang berpotensi. Hanya saja, karena tidak didukung dengan kemampuan bahasa Inggris, sehingga saat menjalani seleksi banyak yang gugur.
“Memang modal utama adalah bahasa Inggris. Kalau kemampuan memimpin pertandingan itu bisa diasah,” kata pria yang juga pengurus PBSI Bontang dan Kaltim itu.
Irianto pun sangat menyayangkan hal demikian. Guru bahasa Ingris di SMP IT Yabis itu menilai, seharusnya para wasit yang ada di Kaltim bisa “menginvestasikan” waktu dan dananya untuk kursus bahasa Inggris. Apalagi Indonesia merupakan negara yang para atlet bulu tangkisnya sering mendapatkan medali emas di berbagai Olimpiade.
“Inilah saat ini yang menjadi kendala baik PBSI Kaltim maupun pusat,” terangnya.
Ditanya suka-duka, alumnus pasca sarjana Universitas Mulawarman itu mengaku sukanya bisa pergi ke luar negeri secara cuma-cuma alias gratis. Selain itu, juga bisa memimpin pertandingan pemain-pemain top dunia.
Sementara dukanya, saat harus melewati puasa Ramadan dan Lebaran di negara orang. Hal inilah yang dia alami saat 2015 lalu di Taipe, Taiwan.
“Kalau di Indonesia, habis Lebaran makan-makan ketupat. Saat di Taipe hanya bisa minum air bersama TKI-TKI yang ada di sana,” ujarnya sambil tertawa mengingat masa lalu.
Selain menjadi wasit, anak keempat dari pasangan Kapten (Pur) Idris Yunus dan Hj Zaenab itu juga kerap diminta untuk menjadi referee pertandingan. Referee sendiri merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap suatu kejuaraan, di mana memiliki tuga di antaranya mengawasi wasit, menyusun jadwal pertandingan, mengadakan drawing, menyiapkan transportasi dan penginapan untuk atlet, bekerja sama dengan sponsor, dan beberapa lagi lainnya.
Referee ini pun juga memiliki tingkatan yang sama seperti menjadi wasit. Dan Irianto kini sudah mengantongi sertifikat nasional. Kata dia, di Kaltim, yang memiliki sertifikat ini hanya dua orang saja, dirinya dan warga dari Balikpapan
“Referee ini memang levelnya lebih tinggi dari wasit,” ungkapnya.
Walau menjadi wasit berskala Asia, namun Irianto kini tetap menjadi guru di SMP IT Yabis. Baginya menjadi guru sudah menjadi panggilan hati. Saat mengajar, dirinya pun kerap memotivasi para siswanya agar kelak bisa mengusai bahasa Inggris. Karena dengan menguasai bahasa Inggris, kelak seseorang dengan mudah bisa untuk keliling dunia. Salah satu yang Irianto contohkan kepada peserta didiknya adalah sosok dirinya.
“Dengan begitu, anak-anak akan termotivasi untuk belajar bahasa Inggris dengan baik,” tuturnya.
Dirinya berharap, ke depan baik perwasitan maupun atlet bulu tangkis yang ada di Bontang dan Kaltim dapat terus berkembang. Sehingga dapat terus melahirkan generasi-generasi yang berprestasi.
“Dukungan dan perhatian pemkot juga sangat sangat dibutuhkan. Apalagi Bontang telah menyumbangkan pemain top dunia sekelas Praveen Jordan dan Abdul Kadir Zailani,” tandasnya. (***)
TENTANG IRIANTO
Nama : Drs Irianto MPd
TTL : Polewali Mandar, 11 September 1970
Alamat : Jalan Semarang nomor 38 RT 29, Kelurahan Gunung Telihan
Istri : Asriani S.Pd
Anak : Muhammad Fikri
Orang Tua : Kapten (Pur) Idris Yunus-Hj Zaenab
Hobi : Bulu Tangkis, Membaca, Travelling, Futsal
Moto Hidup : Manusia yang paling beruntung adalah manusia yang paling bermanfaat.
Riwayat Pendidikan
- S1 Sastra Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di salah satu Universitas di Makassar
- S2 Universitas Mulawarman (Unmul) jurusan Manajemen Pendidikan
Riwayat Profesi
- Guru Bahasa Inggris di Yabis (1994-1999)
- Kepala SMA IT Yabis (2003 – 2009
- Kepala SMP IT Yabis (2009 – 2013)
- Guru Bahasa Inggris SMP IT Yabis sekaligus Wakil Rektor STTIB (2013-sekarang)
Riwayat Organisasi
- Pengurus PBSI Bontang dan Kaltim (Kabid Turnamen dan Perwasitan)
Perjalanan Karier Wasit Bulu Tangkis
- Wasit dengan Sertifikat Kabupaten/Kota D Tahun 2001
- Wasit dengan Sertifikat Provinsi C Tahun 2003
- Wasit dengan Sertifikat Nasional B Tahun 2007
- Wasit dengan Sertifikat Nasional A Tahun 2008
- Wasit dengan Sertifikat Akreditasi Badminton Asia Certification (BAC) Akredited Tahun 2010
- Wasit dengan Sertifikat Badminton Asia Certification (BAC) Tahun 2013
Keterangan: Tahun ini akan mengikuti seleksi untuk wasit dengan Sertifikat Akreditasi Badminton World Federation (BWF)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: