bontangpost.id – Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pamolango didampingi Deputi Informasi dan Data KPK Eko Marjono menggelar pertemuan dengan awak media dan pegiat antikorupsi di Balikpapan pada Senin (18/12).
Sejumlah persoalan menjadi bahan diskusi pada pertemuan tersebut, mulai dari antrean BBM di Balikpapan hingga aduan terkait dugaan tindak pidana korupsi yang berasal dari Kaltim.
Yang menarik, pada pertemuan tersebut Nawawi juga bercerita soal adanya kekhawatiran ketika berkunjung ke Kaltim. Utamanya dari Balikpapan maupun Samarinda.
Ia merasa akan ada sesuatu hal yang mengikuti setelah kunjungannya ini. “Pernah saya ke sini (Balikpapan) waktu awal Covid-19 (2020). Lima hari setelah saya pulang ke Jakarta, ada yang kita “ambil” di Kutim, menyusul saya ke Jakarta,” katanya.
Apa yang disampaikan Nawawi merujuk pada Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap mantan Bupati Kutim Ismunandar yang ditangkap pada Juli 2020 silam.
Kejadian lain adalah penangkapan pejabat di Sulawesi Tengah. Sang pejabat ditangkap 7 hari setelah kunjungan Nawawi. Begitu juga dengan nasib pejabat di Sulawesi Selatan yang diangkut ke Jakarta setelah sebelumnya sempat berbincang dengan dirinya.
Di Surabaya, Nawawi menyebut seorang hakim juga menjadi tahanan KPK setelah sebelumnya sempat berdiskusi dengan dirinya.
“Makanya saya takut ke Balikpapan seperti ini, takutnya beberapa hari kemudian ada yang diambil (ditangkap),” canda Nawawi. (hul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post