bontangpost.id – Pendistribusian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Pemkot Bontang tahap kedua di Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Barat mulai digelar pagi ini, (4/6/2020).
Dalam penyaluran tahap dua ini, terdapat 424 Kepala Keluarga (KK) yang menerima BLT. Bertambah 37 KK ketimbang distribusi BLT tahap perdana. Pembagian ini juga dibarengi penyaluran sembako senilai Rp 100 ribu dan uang tunai Rp 200 ribu kepada 20 warga yang menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Bertambah karena ada usulan baru yang masuk. Mereka berhak dapat, jadi masuk dalam BLT kedua ini,” ujar Lurah Belimbing, Ade Darmawan kala disambangi di kantornya.
Untuk mengadakan seluruh sembako dalam BLT tahap dua, kelurahan mengaku memberdayakan 11 toko yang tersebar di sekitar Belimbing. Ujar Ade, ada toko yang menolak jadi penyedia sembako untuk BLT.
“Sebelumnya kami tawarin beberapa [Toko]. Tapi enggak semua mau, ada yang nolak,” bebernya.
Adapun, dari total 51 RT di Kelurahan Belimbing, tidak semua mengirim calon penerima BLT. Hanya 33 RT saja. Kata Ade, ini tak lain lantaran sebaran masyarakat di Belimbing sebagian besar berprofesi sebagai karyawan. Serta bermukim di perumahan.
“Di Belimbing banyak perumahan. HOP, PC, dan BTN. Jadi memang enggak banyak dari sana. Misalnya BTN, paling banyak ya 4 orang aja di satu RT,” ungkapnya.
Lebih jauh, penyaluran BLT sepenuhnya dilakukan di kantor kelurahan. Untuk menjaga protokol kesehatan yang ditetapkan otoritas, Kelurahan Belimbing memberlakukan sistem sesi dalam menyalurkan BLT. Jadi tiap sesi hanya melayani penyaluran untuk 20 KK. Kemudian dijeda sejam, lalu lanjut lagi sesi dua. Berdasarkan agenda, BLT diharapkan rampung pada Minggu (7/6/2020) malam.
Dalam pantauan bontangpost.id dalam satu paket sembako yang dibagikan, didalamnya terdapat beras 15 kilogram, yang dibagi dua: 10 dan 5 kilogram. Kemudian ada gula curah dikemas dalam 3 bungkus; dua bungkus berisi 2 kilogram, dan sebungkus isi 1/2 kg. Telur ras satu piring berisi 25 butir. Paket ini juga berisi kebutuhan dapur tambahan, seperti bawang putih 1/2 kilogram, dan garam makan 2 bungkus, masing-masing berisi 250 gram.
Untuk jenis beras yang digunakan bervariasi. Setidaknya dari tinjauan di gudang penyimpanan Kelurahan Belimbing, beras menggunakan merek, ada 4 merek beras digunakan. Pasti Sip (SP), Pucuk Padi, Lahap, dan Pondok Guci. Di semua bungkus beras, tercantum tulisan “Kualitas Premium” dan “Beras Super”.
Kemudian untuk garam. Merek digunakan hanya satu, yakni garam Jempol ukuran 250 gram. Sementara gula pasir, adalah kualitas curah. Sebab dibungkus kiloan biasa, tanpa merek. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post