bontangpost.id – Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) memastikan mendapat pasokan 18.144 liter minyak goreng. Komoditas itu masuk ke distributor PT Cahaya Setia Utama (CSU), Jumat (18/3) siang hari.
Kabid Perdagangan Diskop-UKMP Nurhidayah membenarkan kondisi tersebut. Meski demikian barang yang masuk sudah mengalami peningkatan harga. “Imbas dari dicabutnya harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan,” kata Nurhidayah.
Terdapat tiga merek yang masuk. Terbagi dalam lima jenis kemasan. Meliputi Sania kemasan dua liter harga jual menjadi Rp 46.750, Fortune satu liter Rp 23.628, Fortune dua liter Rp 46.530, Sipp ukuran 900 mililiter Rp 21.318, dan Sipp 1,8 liter Rp 41.910.
Ia berharap masuknya pasokan ini dapat segera terdistribusikan ke sejumlah toko ritel. Sehingga konsumen tidak susah untuk mencari minyak goreng. “Siang tadi (kemarin) dilakukan pembongkaran. Harapannya segera tersalurkan ke toko ritel,” ucapnya.
Berdasarkan pantauan di beberapa toko ritel modern, harga minyak goreng kembali mengikuti harga pasaran dan tidak lagi menggunakan harga subsidi Rp 14 ribu per liter. Dua dari empat toko ritel yang disambangi, stok minyak goreng masih terpantau kosong. Seluruhnya tidak memiliki stok minyak goreng kemasan.
Kekosongan stok terjadi di Hendra Mart Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Tanjung Laut dan Alfamidi Jalan Awang Long. Sudah sepekan pihaknya tidak menjual minyak goreng kemasan.
“Stok enggak ada sama sekali,” ujar salah satu karyawan Alfamidi Siska Maharani.
Pihaknya belum bisa memastikan kapan minyak goreng akan kembali tersedia. Pasalnya stok tergantung dari distributor pusat. “Kalau Alfamidi kan distributornya cuma satu, di Samarinda. Ini saja belum dapat info lagi kapan akan ada minyak goreng,” terangnya.
Kondisi yang sama juga terjadi di toko ritel Era Mart Jalan Brigjen Katamso dan Toko Suryah di Jalan Ahmad Yani. Kosongnya stok minyak goreng kemasan sudah terjadi selama dua pekan. Manager Toko Suryah Ayu mengatakan pihaknya tidak mengetahui persis penyebab kosongnya minyak goreng.
“Saya kurang tau. Pokoknya kalau ada supplier yang datang pasti kami tanyakan ketersediaan minyak goreng. Tapi dari mereka juga belum ada,” paparnya.
Meski dua toko ritel tersebut tidak menjual minyak goreng kemasan, namun dijumpai pihaknya masih menjual minyak goreng kemasan botol 1 liter merek tropicana dengan harga Rp 25 ribu. “Yang ada itu saja. Itu pun tidak ada stoknya lagi. Cuman tersisa beberapa botol,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post