BONTANGPOST.ID, Bontang – Jumlah guru di Kota Bontang selalu berkurang tiap tahunnya. Mengingat ada tenaga pendidik yang masuk masa pensiun.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang Bambang Cipto Mulyono mengatakan pada 2023 lalu ada 58 yang pensiun.
“Tahun lalu ada 32 dan di tahun ini 47 guru yang purna tugas. Jika dijumlahkan maka berkurang 137 tenaga pendidik,” kata Bambang.
Uniknya dari 85 formasi guru yang diajukan tahun lalu hanya delapan yang lulus. Sementara di tahap kedua ini 75 lolos seleksi administrasi. Menurutnya persoalan guru ini menjadi pelik karena berubahnya aturan tiap jangka waktu.
Saya juga bingung. Sementara tidak boleh rekrut guru honorer. Padahal Bontang kurang banyak sekali,” ucapnya.
Permasalahan yang muncul terbatasnya guru yang mendaftar di seleksi PPPK adalah tidak diperkenannya mereka yang menjalankan tugas di sekolah swasta. Sementara kompetensi yang masuk formasi banyak di sekolah swasta.
“Di sisi lain, kalau guru sekolah swasta itu daftar PPPK maka satuan pendidikannya juga kekurangan guru, itu permasalahannya,” tutur dia.
Disdikbud Bontang berencana akan belajar ke Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi persoalan itu. Mengingat di DKI ada pengangkatan melalui skema outsorching. “Tetapi saya tidak tahu sistemnya seperti apa. Itu yang kami akan pelajari,” terangnya.
Imbas dari kekurangan jumlah guru ini masih ada tenaga yang rangkap tugas. Misalnya guru pendidikan agama juga mengajar olahraga. Perubahan aturan ini diperlukan sosialisasi kepada guru. Salah satunya melalui bimbingan teknis. Tujuannya agar tenaga pendidik tidak ketinggalan informasi mengenai perubahan regulasi.
Berdasarkan data dapodik, jumlah guru SD di Bontang mencapai 1.009. Terdiri dari 222 laki-laki dan 787 perempuan. Sementara jenjang SMP hanya 486 dengan rincian 153 guru laki-laki dan 333 perempuan. Angka ini terhitung untuk sekolah negeri dan swasta. (*)