SAMARINDA- Buku Ekpedisi Kudungga resmi diluncurkan oleh Gubernur Awang Faroek Ishak, kemarin (25/8). Dengan jumlah halaman sebanyak 264 ditambah XVi halaman. Terbagi tiga bagian, yaitu bagian pertama menuliskan tentang orang-orang Kalimantan prasejarah. Bagian dua mengekploitasi budaya suku-suku Dayak di Tanah Kutai. Bagian ketiga menceritakan tentang Kutai masa kini.
Gubernur Awang Faroek Ishak berharap buku tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia bahkan dunia. Sehingga dapat mengetahui dan mengenal kehidupan, peradaban dan sumber daya alam maupun seni budaya daerah ini sejak zaman dahulu hingga sekarang melalui buku tersebut.
“Diharapkan melalui buku ini dapat meningkatkan wawasan masyarakat daerah hingga internasional. Sehingga Kaltim semakin dikenal. Termasuk seni dan budayanya,” kata Awang Faroek Ishak saat peluncuran Buku Ekspedisi Kudungga di Pendopo Lamin Etam, Jumat (25/8).
Awang mengatakan, penulisan buku tersebut diharapkan memberikan manfaat yang sama laiknya buku yang pernah diterbitkan tentang Ekspedisi Khatulistiwa. Ekpedisi ini dimulai dari Kalimantan Barat hingga Kaltim. Terbukti, buku tersebut bermanfaat bagi masyarakat daerah hingga internasional. Karena, kekayaan alam Kaltim masih banyak yang belum diketahui masyarakat secara luas dan patut diketahui.
Karena itu, melalui penerbitan buku Ekspedisi Kudungga dapat memberikan pengetahuan bagi siapa saja agar mengetahui sejarah dan kekayaan yang ada di daerah ini. (jay/sul/ri/humasprov/zul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post