SANGATTA – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ismunandar tak menampik minimnya partisipasi warga dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang digelar serentak (20/12) lalu. Kendati demikian, dari laporan yang diterimanya hanya wilayah perkotaan saja yang tingkat partisipasinya minim. Sementara di wilayah pedesaan justru antusias masyarakat sangat tinggi.
“Yah cuma di kota saja yang minim. Kalau di pedesaan, masyarakat sangat antusias,” ujar Ismu, kemarin.
Menurut dia, minimnya partisipasi masyarakat perkotaan dalam menyalurkan hak suaranya lebih disebabkan karena kesibukan kerja. Apalagi sebagian besar warga di perkotaan, seperti Sangatta Utara bekerja di perusahaan. Selain itu, minimnya sosialisasi juga menjadi kendala lain.
“Mereka (pekerja) di Sangatta tidak tertarik urusan Pilkades. Makanya, banyak yang tidak memilih. Itu pemikiran saya,” sebutnya.
Meskipun begitu, Ismu memastikan pelaksanaan Pilkades hingga proses perhitungan selesai berjalan cukup kondusif. Sehingga, setelah hasil pemilihanan diperoleh, pemerintah tinggal menyiapkan untuk proses pelantikan kades terpilih.
“Sempat ada protes, tapi sejauh ini berjalan lancar dan aman. Itu yang penting,” kata Ismu.
Ditempat yang sama, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD), Kutim, Muhammad Erlyan Noor, juga membenarkan jika tingkat partisipasi masyarakat di pedalaman cukup tinggi. “Cukup tinggi sekali partisipasi masyarakat. Secara umum, sekitar 98 persen yang mencoblos,” kata Erlyan didampingi Kepala Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Muhammad Rusdy.
Terpisah, Camat Sangatta Utara, Didi Herdiansyah, juga mengakui jika daerah perkotaan seperti halnya Sangatta Utara, tingkat partisipasi masyarakat masih sangat rendah. Dari data yang dimilikinya, pemilih yang menyalurkan haknya pada Pilkades serentak 2016 ini hanya sekitar 43,8 persen.” Kita lihat, untuk jumlah DPT Sangatta Utara, sebanyak 26.231 calon pemilih. Namun yang menyalurkan haknya hanya sekitar 9.412 orang ditambah suara tidak sah 70 orang. Artinya, ada sekitar 16.749 orang yang golput,” jelas Didi.
Ada beberapa hal yang menyebabkan kurangnya partisipasi masyarakat di Sangatta Utara untuk mencoblos dalam Pilkades. Diantaranya ialah karena sifat apatis, masalah kerjaan dan banyaknya warga yang tidak memiliki KTP Kutim. “Meskipun begitu, kita patut bersukur karena Pilkades ini berjalan aman dan lancar,” kata Didi yang juga merupakan Ketua Forum camat se-Kutim tersebut. (aj/dy)
sumber: http://bontang.prokal.co/read/news/9282-golput-hanya-diperkotaan-bupati-sebut-pelaksanaan-lancar.html
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post