BONTANG – Kelurahan Satimpo yang masuk dalam daftar kelurahan terendah cakupan imunisasinya mengaku bahwa data sasaran berbeda dengan data riil. Namun demikian, pihaknya mengakui bahwa di wilayah Satimpo terdapat gerakan anti vaksin.
Lurah Satimpo Eka Wahyuni mengatakan bahwa angka yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Diskes-KB) Bontang terlalu tinggi dan bukan merupakan angka riil di lapangan. Karena yang terjadi di lapangan yakni misalnya bayi usia 1 sampai 4 bulan masih berada di Satimpo, tetapi saat diimunisasi di usia 9 bulan ternyata sudah berpindah dan belum cabut berkas. “Apa itu masih di wilayah Bontang tetapi beda kelurahan atau bahkan pindah kecamatan, karena jika melihat wilayah kami, pendidikan dan kesehatan warga kami cukup baik,” jelas Eka saat ditemui di kantornya, Kamis (25/1) kemarin.
Untuk data sasaran yang diberikan dari Pusdatin juga BPS Bontang di wilayah Satimpo terdapat 600 anak. Jumlah tersebut terbagi untuk bayi usia 0 sampai 2 tahun dan 2 tahun sampai 5 tahun. Sementara data riil di lapangan sasarannya hanya 220 anak. Yakni bulan Desember 2017 jumlah semua anak sebanyak 195 dari jumlah data sasaran sebanyak 220.“Jadi sebenarnya tidak sebanyak itu (600, Red), di lapangan jauh lebih sedikit,” ungkap dia.
Meski demikian, pihaknya mengakui bahwa di wilayah Satimpo terdapat gerakan anti vaksin atau kelompok yang meragukan kehalalan terhadap unsur yang terdapat dalam vaksin. Baik itu mereka yang tinggal di wilayah perusahaan maupun di luar perusahaan. Tetapi, pihaknya saat ini sedang melakukan pendataan program Indonesia Sehat. “Mulai dari RT 3 hingga RT 16, tetapi memang belum selesai sehingga belum tahu hasilnya,” terangnya.
Untuk mendapatkan data sasaran yang riil atau sesuai fakta, Eka menyatakan pada rapat beberapa waktu lalu diusulkan angka sasaran diambil alih oleh Camat. Karena Camat dan Lurah yang lebih tahu wilayahnya dan baru diserahkan ke Diskes-KB Bontang. Sejauh ini, pihaknya juga sudah melakukan Survey Mawas Diri (SMD). Dan 2 Posyandu yang berada di wilayahnya juga terbilang aktif. “Posyandu di wilayah Hop dan di RT 24 serta Posyandu Bayangan di RT 22 semuanya aktif,” imbuhnya.
Pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi melalui grup what’s app dan membagikan leftlet mengenai pentingnya imunisasi difteri. Sebelumnya diberitakan bahwa Kelurahan Satimpo masuk dalam daftar kelurahan yang cakupan imunisasinya terendah dari data Diskes-KB Bontang.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: