SANGATTA- Guna menjadikan petugas pelayanan kesehatan yang ramah anak serta membentuk Puskesmas ramah anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melaksanakan sosialisasi terpadu hak kesehatan dasar anak, di Lumbu Hotel Jalan APT Pranoto, Sangatta Utara, Rabu (25/4).
Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan target kabupaten atau kota layak anak (KLA). Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut terdiri dari petugas pelayanan di Puskesmas sebanyak 16 orang dari 8 Puskesmas yang ada di Kutim.
Mewakili Bupati Kutim Ismunandar, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Hak Asasi Manusia (HAM) dr Martin Luther membuka secara resmi sosialisasi terpadu hak kesehatan dasar anak. Ditandai dengan penyematan ID card tanda peserta sosialisasi.
“Saya ingin menggaris bawahi bahwa poin terpenting proses pengembangan KLA adalah koordinasi dengan para stakeholder pemenuhan hak anak. Dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan,” tegas Marten.
Lebih lanjut Marten mengatakan bahwa anak adalah investasi dimasa yang akan datang. Maka menjadi kewajiban semua pihak untuk menjadikannya lebih berkualitas.Selanjutnya mewakili Pemkab Kutim, mantan Kadinkes Kutim ini lantas mengajak seluruh lapisan masyarakat Kutim untuk selalu mencintai keluarga. Sehingga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warohmah. Agar kelak melahirkan generasi yang sehat, kuat, cerdas dan berakhlak mulia.
Senada Kepala DPPPA Kutim dr Aisyah mengatakan bahwa anak merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa. Serta sebagai sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Menjadi modal bangsa bagi pembangunan yang berkesinambungan.
“Berangkat dari pemikiran tersebut, kepentingan yang utama untuk tumbuh dan berkembang dalam kehidupan, anak harus memperoleh prioritas yang sangat tinggi,” kata dr Aisyah yang juga mantan Kadinkes Kutim setelah Marten.
Lebih jauh dijelaskan olehnya, kegiatan kali ini bertujuan untuk meningkatkan dan memberikan pengetahuan tentang sejarah, subtansi, prinsip serta komentar umum konvensi hak anak. Selain itu juga meningkatkan pengetahuan peserta tentang makna konvensi hak anak. Aisyah berharap dengan pelaksanaan sosialisasi terpadu hak kesehatan dasar anak, dapat menjadikan petugas pelayanan kesehatan yang ramah anak. Serta membentuk Puskesmas ramah anak untuk mewujudkan Kutim layak anak. (hms11)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post