Jadi Kebanggan Kutim karena Pertama di Kaltim
SANGATTA – Encek UR Firgasih berhasil meraih penghargaan anugerah Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nasional 2017, oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud). Hal tersebut berkat terus menyukseskan PAUD di Kutim.
Sejatinya penghargaan tersebut diberikan ibu negara RI yang merupakan Bunda PAUD Indonesia, Iriana Joko Widodo, di Ballroom Hotel Allium, Jalan Benteng Betawi, Nomor 88, Tangerang, Banten. Turut mendampingi ibu negara adalah istri Wapres Mifidah Jusuf Kalla, Mendikbud Muhadjir Effendy.
Encek mengatakan, sebenarnya tidak menyangka dirinya terpilih sebagai bunda PAUD Nasional, karena dia tidak ada sama sekali ambisi untuk mencapai hal tersebut. Meski banyak daerah lain di Indonesia yang ingin meraihnya. Ditegaskannya, bahwa hasil tersebut merupakan hasil kerja bersama Pemkab dan para pendidik PAUD di Kutim, di bawah kepemimpinannya. Diketahui, pula bahwa penghargaan ini merupakan pertama di Kaltim.
“Saya hanya bekerja dengan ikhlas dan menjalani seperti air mengalir saja. Tidak tahunya, tiba-tiba ada surat yang datang, meminta agar saya menghadiri suatu acara untuk menerima pengharagaan tersebut di Jakarta. Alhamdulillah, artinya kerja kami berbuah manis,” ujarnya usai ditemui saat disambut seluruh ibu PKK dan Pendidik PAUD KUTIM, di Rujab Bupati, Minggu (26/11) kemarin.
“Ini memotovasi agar segera PAUD di Kutim bisa mencapai targetnya, empat tahun ke depan. Saya sangat surprize terhadap ini, bersyukur dan berterimakasih terhadap semua pengurus yang bekerja di Kutim,” ungkap Encek.
Dia menegaskan, semua pekerjaannya sebagai bunda PAUD ke depannya akan terus bersinergi dengan program pemerintah di bawah kepemimpinan Bupati Ismunandar. Kemudian akan memaksimalkan kegiatan dengan anggaran yang efisien. “Kami sangat terbantu dengan anggaran dari pemerintah dan bantuan perusahaan swasta. Hal yang kami lakukan adalah bagaimana agar anggaran efisien, tapi bisa mendapat hasil terbaik,” imbuhnya.Dia menegaskan, program PAUD sudah diusulkan dalam anggaran tahun kerja 2018. Pekerjaan akan dilakukan bersama, satu persatu dengan pasti. Tidak semuanya dihabiskan pada tahun depan. “Penghargaan ini bukan untuk saya, tapi untuk Kutim. Jadi, kita akan kerja bersama,” tegasnya.
Encek menyatakan dirinya akan terus mengutamakan PAUD di Kutim, sebab anak usia dini dari 0-7 tahun merupakan masa emas. Tiap anak akan merekam berbagai kejadian pada usia tersebut, hingga membekas pada dewasanya nanti. “Jadi, guru PAUD juga perlu mencapai hasil kerja terbaiknya untuk Kutim,” tukasnya.
Sementara itu, Bupati Kutim Ismunandar mengungkapkan, suatu penghargaan itu harus menjadi motivasi. Seperti yang diucapkan istrinya tersebut. Jadi, PAUD di Kutim perlu terus didukung, sesuai dengan amanat undang-undang bahwa anak usia dini harus mendapatkan perhatian khusus, yakni melalui PAUD. “Yang saya tahu, anak usia dini memang harus diberi pendidikan dan gizi terbaik,” ujar lelaki yang juga mantan sekretaris kabupaten Kutim itu.
Ismu bercerita, pada zaman dulu banyak orang mengira anak bisa cerdas dengan mengonsumsi makanan-minuman bergizi, sehingga banyak anak diberi makan ikan, dan protein. Kepercayaan itu bisa terwujud dengan kombinasi pendidikan yang baik.
“Di Amerika, ada penelitian yang menyatakan, seorang anak akan cerdas dengan pondasi yang kuat bila diberi pendidikan terbaik sejak usia dini. Makanya kami siapkan agar anak di Kutim 20 tahun ke depan menjadi masa depan terbaik bangsa. Ini akan jadi tugas dinas pendidikan menyiapkan kurikulum, dan guru harus mengimbanginya agar bisa memberi pendidikan terbaik untuk anak bangsa di Kutim,” urai Ismu. (ver/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: