BONTANG – Pendidikan seksual bukanlah merupakan hal tabu bagi pelajar. Menurut wakil ketua DPRD Etha Rimba Paembonan, hal ini penting sebagai alat penangkal akan maraknya kasus pelecehan seksual yang terjadi di kalangan pelajar.
“Bukan mereka tahu lalu coba, tetapi untuk menghindari itu (pelecehan seksual, Red.),” kata Etha.
Politikus Gerindra ini berharap adanya program khusus terkait pemberian materi reproduksi baik di sekolah formal maupun non-formal. Kegiatan itu nantinya dapat disajikan oleh beberapa instansi terkait seperti Komisi I DPRD, Dinas Pendidikan, maupun Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TP2A).
“Jangan sampai mereka dicabuli karena mereka awam dengan pendidikan seksual. Sudah menjadi korban baru ada yang memberi tahu kalau ini masuk pelecehan seksual,” kata Etha.
Ia berujar apabila dikemas dengan metode tanya-jawab maka informasi yang dialami para pelajar akan terkuak. Dikatakannya, beberapa siswa kerapkali mengalami tekanan oleh beberapa ulah oknum yang melakukan aksi pelecehan seksual, sehingga mereka lebih memilih menyembunyikan permasalahan tersebut.
Etha menyesalkan kejadian cabul yang terjadi di pondok pesantren (ponpes) NM. Apabila, terdapat tenaga pengajar yang berani melaporkan kejadian tersebut maka jumlah korban dapat dicegah.
“Saya tahu yang namanya pemimpin pondok pesantren pasti punya kekuatan tapi harusnya beberapa tenaga pengajar lain melaporkan sejak awal. Kalau yang lain punya keberanian maka jumlah korban bisa dicegah,” tutur istri dari Wakil Ketua DPRD Kaltim Henry Pailan Tandi Payung ini.
Harapannya, peristiwa ini bukan ibarat fenomena ‘gunung es’. Artinya, dengan terungkapnya satu kasus ini tetapi masih banyak pelecehan seksual lainnya terjadi di sekolah lain atau tempat lain.
“Kalau gunung es itu mengerikan sekali,” ungkapnya.
Ia berpendapat, permasalahan ini hendaknya disikapi secara bijak dengan bukan menyalahkan lembaganya tetapi oknum yang melakukan hal itu. Oleh karena itu, pelaku harus dihukum berat sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Selain mengecam kejadian ini, Etha juga berempati terhadap keluarga korban dan korban agar perasaan trauma segera dipulihkan. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: