SANGATTA – Untuk mengenang dan memeriahkan hari ulang tahun Republik Indonesia, di desa-desa sering diadakan berbagai jenis perlombaan 17 Agustusan. Tak ayal, jarang sekali permainan tradisional ditampilkan.
Berbeda dari daerah lainnya, di RT 04 Desa Sangatta Selatan, sejumlah pemuda menggalakan permainan tradisional. Hal tersebut dikarenakan minimnya pengetahuan anak zaman sekarang mengenal permainan lama.
Penanggung jawab perlombaan, Hijrah mengatakan, adanya kegiatan ini untuk mencerdaskan pengetahuan anak. Pasalnya budaya lama mulai terkikis. Sehingga dirinya ingin menghidupkan kembali agar tak melulu bergantung pada gadget.
“Permainan ini sudah jarang ada yang tahu. Kami ingin anak-anak tidak main handphone saja. Mereka diajarkan permainan begini supaya tidak melupakan sejarah,” ujarnya saat diwawancarai di lapangan perlombaan, Jumat (17/8).
Tidak hanya balap karung, makan kerupuk, atau pecah balon. Ia juga ingin mempertahankan keasrian budaya leluhur yang tersisa. Yakni permainan egrang dan bakiak.
Di tempat yang sama, pengawas panitia perlombaan, Herlina mengatakan sangat mengapresiasi antusias warganya dalam mengusung kegiatan positif seperti ini. Pasalnya, mengenalkan budaya pada masyarakat tidak mudah. Bertepatan dengan hari kemerdekaan, ini dirasa cara yang mudah memberi pemahaman pada anak khususnya bahwa pada jaman dahulu hanya ada permainan seperti ini.
“Saya lihat antusias warga sangat ramai, bahkan anak-anak begitu tertarik mengikuti lomba ini. Sangat bagus sekali, kalau tidak ada momen begini, mereka pasti tidak tahu ada yang namanya egrang, atau permainan lainnya,” ungkap istri Dusun Gunung Teknik ini.
Saat ditanya, salah satu anak yang mengikuti perlombaan bernama Tiara menceritakan pengalaman pertamanya berlomba egrang. Ia merasa sedikit kesulitan. Pasalnya dia baru melihat dan mencoba langsung. “Susah, tapi saya berusaha. Akhirnya bisa walaupun sedikit,” jelasnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post